MENGANTISIPASI krisis pangan yang kemungkinan akan terjadi sesuai prediksi berbagai pihak, Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi, memerintahkan seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu) untuk mempersiapkan tanaman cabai merah dan cabai rawit di pekarangan atau halaman rumah masing-masing, sedikitnya 10 polybag.
Hal itu dalam rangka mengantisipasi kemungkinan krisis pangan yang diprediksi berbagai pihak.
Edy Rahmayadi memerintahkan hal itu kepada Sekretaris Darah Provinsi Sumut (Sekdaprovsu), Eselon II, para Asisten, serta Staf Ahli, saat acara pelantikan 123 pejabat Administrator dan Pengawas di lingkungan Pemprovsu, Jumat (02/09/2022), di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman, Medan.
Baca juga : RAKSAHUM tuntut Kajatisu tahan Sujono
“Seluruh ASN di rumahnya harus ada polybag-polybag minimal 10 buah, untuk menanam cabai merah dan cabai rawit,” kata Edy Rahmayadi.
Gubernur Sumut menjelaskan bahwa krisis pangan itu berdasarkan pada beberapa prediksi, seperti dari Bank Indonesia dan para ekonom yang memprediksi pada periode November hingga Desember 2022, kemungkinan akan terjadi krisis pangan. Di antaranya seperti kekurangan pasokan bawang merah, cabai merah dan cabai rawit.
“Untuk itu, TNI Polri juga akan saya sampaikan. ASN, semuanya saya minta lakukan ini, awasi. Dan pastikan kalian semua melakukannya dengan serius. Kalian rawat, dan tiga bulan yang akan datang pada saat orang kesusahan bahan pokok yang saya sebutkan tadi, sudah ada di rumah kalian,” pintanya di hadapan para undangan dan pimpinan OPD yang hadir.
Dengan langkah itu, imbuhnya, para ASN tidak membebani kepentingan kebutuhan rakyat. “Syukur-syukur rakyat juga ikut melakuan hal yang sama. Karena dengan krisis pangan ini, langsung menyulitkan kita,” terangnya.
Baca juga : Lantik 77 pejabat fungsional ahli pertama, Hj Susanti Dewayani: “Layani masyarakat dengan baik dan beretika”
Baginya, gerakan menanam tanaman pangan di pekarangan secara bersama, akan dapat meringankan kondisi yang ada. Terlebih lagi dengan kemungkinan naiknya harga energi dan bahan bakar, akan mempengaruhi semua sektor.
“Waspada kita, dan terus ingatkan anak-anak kita, masyarakat, untuk kita tetap tawakal, tawadu, jujur, benar, berani, tulus dan ikhlas,” pungkasnya. (Sipa Munthe/***)