KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) menyebut, wabah cacar monyet atau monkeypox bisa saja berpotensi menjadi pandemi yang baru.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril dalam konferensi pers, Sabtu (20/08/2022).
“Namanya juga pandemi, bisa akan habis muncul lagi dengan pasien baru, saya kira ini satu hal yang biasa, termasuk pandemi Covid,” ujarnya.
Dijelaskan Mohammad Syahril, saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menetapkan daruat kesehatan global terkait wabah cacar monyet ini karena sudah menjangkiti 86 negara. Maka, tidak menutup peluang, cacar monyet akan menjadi pandemi berikutnya.
“Bisa saja pandemi dianggap sudah landai, tidak mengancam kesehatan, perekonomian dan di bidang lain, maka pandemi berakhir. Bisa jadi akan muncul pandemi baru yang kita tidak tahu,” kata Mohammad Syahril.
Baca juga : Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah mengaku tetap solid
Kasus pertama cacar monyet
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menyatakan Indonesia mengkonfirmasi kasus pertama cacar monyet (monkeypox) dari pasien laki-laki asal DKI Jakarta berusia 27 tahun usai bepergian dari luar negeri.
Pasien tersebut menunjukkan ada gejala demam pada 14 Agustus 2022, namun tetap dalam keadaan baik, tidak sakit berat. Kemudian, pada 18 Agustus pasien dilakukan pemeriksaan oleh Dinkes Jakarta.
“Rumah Sakit tanggap melihat gejala itu dengan cepat melakukan respons melakukan pemeriksaan lanjut. Dari pemeriksaan PCR, malam diumumkan positif konfirmasi (Monkeypox),” kata Mohammad Syahril.
Saat ini pasien tersebut sedang menjalani isolasi mandiri di rumah. Sementara itu, dinas kesehatan setempat melakukan pemeriksaan terhadap pihak yang melakukan kontak erat dengan pasien. (***)