KEBIASAAN menabung sejak dini, seperti melalui simpanan pelajar, turut menanamkan kebiasaan produktif dan kebiasaan untuk selalu merencanakan masa depan.
“Semua perlu direncanakan dan dimulai dengan memiliki tabungan. Rajin menabung dan rajin berinvestasi,” kata Plt Wali Kota Pematang Sianțar, Hj Susanti Dewayani saat mengajak pelajar SD dan SMP Kota Pematang Siantar untuk rajin menabung.
“Sebab menabung turut menanamkan kebiasaan produktif dan kebiasaan untuk selalu merencanakan masa depan,” kata Hj Susanti Dewayani saat menghadiri acara Hari Menabung Indonesia Kota Pematang Siantar di Lapangan SMP Negeri 2 Pematang Siantar, Jumat (19/08/2022).
“Jangan lagi menyimpan uang di bawah bantal, jangan lagi menyimpan uang di bawah kasur. Ayo, kita jadikan kegiatan Gemar Menabung sebagai budaya kita. Kita kurangi budaya konsumtif menjadi masuk ke budaya produktif. Menabung kita jadikan bagian untuk mempersiapkan masa depan, merencanakan masa depan kita, serta membuat masa depan kita lebih baik,” katanya.
Dilanjutkan Hj Susanti Dewayani, Hari indonesia Menabung merupakan lanjutan dari kampanye nasional Gerakan Menabung yang sudah ada sejak 20 Agustus 1971, yang populer kala itu dengan sebutan Tabungan Pembangunan Nasional (Tabanas) dan Tabungan Asuransi Berjangka (Taska).
“Kita akui, program yang digagas pemerintah tersebut mengalami penurunan, terutama dari sisi penabungnya, hingga akhirnya sama sekali tidak aktif. Maka kita berharap agar kegiatan hari ini dapat menghidupkan generasi menabung sejak dini supaya terus mendorong kegiatan inklusi keuangan di indonesia,” terangnya.
Semangat peringatan Hari Indonesia Menabung, lanjutnya, harus tetap diterapkan bagi generasi muda serta terus membudayakan aksi atau gerakan menabung bagi para pelajar untuk menabung sejak dini.
“Kepada seluruh pimpinan bank, saya melihat masih ada keluhan dalam masalah yang berkaitan dengan biaya tabungan, dengan biaya (fee) tabungan. Kadang-kadang kalau tabungan kita kecil, kita tidak isi lagi, tahu-tahu tabungan kita habis karena tergerus oleh biaya fee perbankan. Ini tolong khusus yang tabungan pelajar, kalau bisa jangan dipotong biaya (fee),” katanya.
Dikatakan Hj Susanti Dewayani, pada prinsipnya siapapun bisa menabung. Jika penghasilannya masih rendah, Insya Allah suatu saat makin meningkat.
“Ya, barangkali tabungannya kecil. Masih kecil, tetapi selalu bisa menabung, apabila itu diniatkan ” katanya.
Dilanjutkannya, negara dan pemerintah menyadari penghasilan rakyat harus makin meningkat. Income harus terus tumbuh, sehingga sisa belanja, penghasilan dikurangi pembelanjaan tersisa lebih banyak lagi untuk ditabung. Dengan demikian, tabungannya diharapkan juga makin meningkat.
Hj Susanti Dewayani mengajak semuanya, termasuk anak-anak sekalian untuk benar-benar memperkuat budaya menabung.
“Untuk bangsa, kalau kita memiliki budaya menabung yang kuat, maka kemandirian ekonomi kita akan makin meningkat. Ini penting, di samping tentu kapasitas pembiayaan pembangunan juga akan makin kuat. Kalau kita punya budaya menabung, kegemaran menabung, dan betul-betul menabung, maka kita terhindar dari perilaku hidup yang konsumtif dan boros. Yang mestinya tidak dibeli, dibeli, karena tidak punya pikiran atau budaya untuk menabung. Ada pepatah, besar pasak daripada tiang. Saya ingin mengajak dan menyeru kepada kita semua, bagi yang mampu untuk menabung, mari menabung, berapa pun yang bisa ditabung,” ajaknya.
Kepada Bank Indonesia dan kalangan perbankan, Hj Susanti Dewayani meminta agar diberikan kemudahan dan pelayanan terbaik bagi masyarakat, terutama masyarakat berpenghasilan rendah yang juga ingin menabung di bank-bank.
“Lakukan sosialisasi sejelas-jelasnya tentang Gerakan Indonesia Menabung ini dan tentang produk tabungan yang ada. Saya juga mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan yang telah diberikan pihak perbankan yang telah menyukseskan acara ini,” katanya.
Plt Kadis Pendidikan, Kusdianto menyatakan Gerakan Hari Menabung Indonesia Kota Pematang Siantar melibatkan pelajar dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kota Pematang Siantar.
“Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan pentingnya menabung sejak dini,” katanya. (Samsudin Harahap/***)