SEORANG bocah berinisial F, 11, siswa kelas 5 Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, yang dipaksa teman-temannya menyetubuhi kucing sambil direkam memakai ponsel.
Korban meninggal karena depresi, karena rekaman tersebut disebarkan teman-temannya.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Emil), mengutuk keras kejadian yang menimpa siswa kelas 5 Sekolah Dasar (SD) tersebut.
Emil menegaskan pihak sekolah harus bertanggung jawab atas kejadian tersebut yang menyebabkan korban meninggal karena depresi.
“Saya mengutuk keras kejadian di Tasikmalaya ini, tanggung jawab, dari lingkungan terdekat yaitu sekolah, kepala sekolah, para guru harus bertanggung jawab penuh,” kata Emil di Bandung, Jumat, 22 Juli 2022.
Baca juga
TAMPAK: “Ada pembunuhan, ada kematian, tapi pelaku belum ditemukan”, Irjen Ferdy Sambo pun dilaporkan
Emil menilai seharusnya kepala sekolah serta guru melakukan pengawasan terhadap para siswa baik ketika belajar maupun saat istirahat. Pasalnya perlakuan yang menimpa korban terjadi di lingkungan sekolah.
“Karena orang tua menitipkan anaknya ke sekolah untuk dijaga. Untuk diedukasi. Dan orang tua harus mampu mendidik anaknya, menanamkan pendidikan karakter, di rumah ortu adalah guru. Di sekolah Guru adalah ortu,” sahut Emil.
Emil telah mengutus tim dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jabar untuk melakukan pendamingan atas kasus tersebut.
“Dari tim Pemprov DP3AKB, sudah melakukan respons. Pendampingan dan arah solusi dari hal yang dialami,” ucap dia.
Emil berharap tidak ada lagi kejadian serupa khsusnya di Jabar. Terlebih hal itu terjadi di lingkungan sekolah yang dinilai Emil seharusnya menjadi tempat yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi para siswa.
“Mudah-mudahan tidak terulang lagi. Tetap harus ada sanksi, konsekuensi yang melakukan walaupun masih di bawah umur. Tentu dengan asas asas kepatutan kemanusiaan. Tetap harus ada pelajaran bagi mereka yang melakukan,” ungkap Emil.
Atas ulah teman-temannya, korban menjadi depresi tidak mau makan minum sampai meninggal dalam perawatan di rumah sakit pada Minggu, 18 Juli. Semasa hidupnya korban diketahui kerap dipukuli oleh teman bermainnya. (***)