SMP Negeri 1 Gunung Malela – salah satu dari 11 sekolah negeri dan 6 sekolah swasta – yang di tahun ajaran 2022/2023, mulai menerapkan kurikulum merdeka belajar.
“Tahun ini kita sudah mulai menerapkannya, dan kurikulum merdeka belajar yang diterapkan secara nasional ini, sangat tepat dalam membentuk karakter anak. Sesuai dengan apa yang menjadi visi-misi ke depan, SMP Negeri 1 Gunung Malela menerapkan capaian anak didik yang beretika dan berakhlak. Kurikulum merdeka belajar, mengakomodir hal tersebut, dengan konsep pelajar Pancasila,” kata Kepala SMP Negeri 1 Gunung Malela, Donna Pandiangan kepada segaris.co di kantornya, Rabu (13/07/2022).
Menurut Donna Pandiangan, kemerdekaan dalam proses belajar mengajar, menjadi tantangan tidak hanya bagi anak didik, tetapi juga bagi para pendidik (guru).
“Sebagai pendidik, guru dituntut untuk lebih kreatif, dan inovatif. Tidak hanya di saat menyampaikan mata pelajaran, juga dalam hal lainnya. Misalnya, guru dituntut untuk lebih memahami kondisi siswanya dan berbagai masalah yang muncul di lingkungan sekolah. Demikian juga dengan anak didik. Karena, kurikulum merdeka belajar ini, berbasis kemampuan,” kata Donna Pandiangan.
Baca juga :
Bagi beasiswa PIP di kampung halaman, Bane Raja Manalu: “Keberanian meraih mimpi tidak boleh berhenti”
Bagaimana persiapan para pendidik menyambut kurikulum merdeka belajar? Donna Pandiangan menyebutkan, boleh dikatakan tidak ada masalah, karena untuk memahami bagaimana pengimplementasiannya, sudah ada panduan.
“Penguatannya, kan berbasis online. Jadi, kita sudah ada grup WA yang menginformasikan apa-apa yang berkaitan dengan mata pelajaran yang disampaikan guru. Nah, guru harus aktif melihat perkembangan di grup WA, agar dapat mengikuti secara berkesinambungan penjelasan demi penjelasan terkait kurikulum merdeka belajar,” kata Donna Pandiangan. (Ingot Simangunsong/***)