“DIPERLUKAN penanganan yang baik pada hewan ternak yang mengalami gejala PMK. Ini tanggal 25 Juni, masih ada waktu memberikan penanganan pada hewan ternak yang akan terjangkit dan yang akan diqurbankan.”
Hal itu dikatakan Bupati Kabupaten Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga saat meninjau ternak sapi warga yang terjangkit Penyakit Kuku dan Mulut (PMK), di Huta (dusun) 4, Nagori (Desa) Silulu, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, Sabtu (25/06/2022).
“Kami hadir di sini untuk mengcek dan melihat langsung ternak milik Bu Samsiah, yang hampir 50% ternak sapinya terjakit virus PMK,” kata Radiapoh Hasiholan Sinaga yang didampingi Kadis Hanpangnaker, Robert Pangaribuan dan Camat Gunung Malela, Roy Gozali Sidabalok.
Baca juga
Tanaman 8 rante dirusak, Barensius dan Julius lapor dan mohon perlindungan hukum ke Polres Simalungun
Disampaikan Radiapoh Hasiholan Sinaga, Pemkab Simalungun melalui Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan dan Perikanan (Hapangnaker) sudah melakukan penanganan dan melaporkan ke instansi terkait di Provinsi Sumatera Utara agar segera mendistribusikan vaksin untuk PMK.
“Kepada masyarakat kami yang sebentar lagi akan melaksanakan ibadah qurban, agar tidak perlu was-was tentang penyebaran PMK pada hewan ternak ini, karena menurut para medis atau dokter hewan, PMK tidak menular kepada manusia dan aman untuk dikonsumsi,” kata Radiapoh Hasiholan Sinaga.
Sementara itu, Ketua DPRD Simalungun, Timbul Jaya Sibarani menyampaikan, “Kita akan lakukan vaksin kepada hewan ternak yang sehat, dan kami himbau kepada petani atau peternak, jika ternak nya sudah mengalami gejala PMK agar di kandang kan supaya muda penanganan nya dan tidak menular ke hewan ternak lainnya.” (***)