PENYANYI lagu “Sayur Kol” yang viral itu, vokalis Band Punxgoaran, Guido Virdaus Hutagalung menuturkan, dirinya spontan menciptakan lagu “Bagak” karena paham akan daya juang tim Sihoda dan Bane Raja Manalu.
Ada pun Bagak memiliki kepanjangan Bane Bergerak, yayasan yang didirikan Bane Raja Manalu. Dalam Bahasa Batak, Bagak juga berarti keren.
“Aku pengin, beranjak dari sebuah lagu, yang bisa digunakan untuk menginspirasi, menyemangati diriku, Bang Bane, dan teman-teman semua yang sedang berjuang meraih mimpinya,” kata Guido Virdaus Hutagalung.
Penggalan lagu tersebut secara spontan dia buat dalam sebuah acara diskusi bersama para pegiat kopi di Sumatera Utara.
Guido Virdaus Hutagalung menjelaskan, lagu ini dia buat atas inisiatif sendiri karena terinspirasi perjuangan tokoh pemuda Siantar, Bane Raja Manalu, saat mendampingi perjuangan tim Sanggar Simalungun Home Dancer (Sihoda) dalam meraih mimpi tampil dalam sebuah festival di Turki.
“Jangan berhenti untuk bermimpi, raih harapan, lewati keterbatasan…, saya langsung buatkan lirik itu waktu dengar Bang Bane bicara tentang tagline-nya Bagak, belajar, berusaha, dan berbagi. Saat itu saya janji untuk melengkapi lagunya,” kata Guido Virdaus Hutagalung, Selasa (14/06/2022).
Beberapa hari kemudian, ia memenuhi janji melengkapi lagu itu dan langsung dinyanyikan saat Sihoda tampil menari 12 jam nonstop di depan Gedung DPRD Pematangsiantar, Provinsi Sumatera Utara, Minggu (12/06/2022).
Saat itu, tim Sanggar Sihoda menari 12 jam nonstop untuk penggalangan dana guna menutup kebutuhan untuk tampil mewakili Indonesia dalam “8th Golden Furniture Folk Dance Competition” pada 16- 20 Juli 2022 di Inagol, Turki.
“Lagu ini tercipta secara spontan, tentang kolaborasi dan daya juang. Apapun ceritanya, anak-anak muda harus bisa melewati keterbatasan, harus berani meraih mimpi-mimpinya,” ujar Guido Virdaus Hutagalung. (***)