KOTA Pematangsiantar adalah ‘Kawah Candradimuka’. Artinya pejabat-pejabat yang datang di Kota Pematangsiantar adalah pejabat-pejabat yang hebat dan luar biasa, kalau sudah pernah bekerja dan menjabat di Kota Pematangsiantar, begitu selesai dan lulus dari Kota Pematangsiantar, dan kemudian akan ditempatkan di seluruh Indonesia, maka dengan mudah di tempat yang baru. Sebab sudah ditempah di Kota Pematangsiantar.
Hal itulah yang disampaikan Plt Wali Kota Pematangsiantar, Hj Susanti Dewayanti pada acara silaturahmi dengan Kapolres Kota Pematangsiantar AKBP Fernando di Rumah Dinas Wali Kota di Jalan MH Sitorus, Kota Pematangsiantar, Provinsi Sumatera Utara, Sabtu (04/06/2022).
Hj Susanti Dewayani menjelaskan bahwa Kota Pematangsianta adalah kota yang sejuk, yang punggungnya berbukit, dengan luas 80.000 meter persegi, terdapat 8 kecamatan dan 53 kelurahan, serta jumlah penduduk terakhir 270.000 jiwa, dengan motto Sapangambei Manotok Hite, yang berarti bergotong royong untuk tujuan mulia.
“Kota Pematangsiantar dikenal sebagai kota paling toleran di Indonesia, walau pun sertifikat penghargaan tidak ada. Namun perlu diketahui, Kota Pematangsiantar tetap masih toleransi sampai hari ini juga,” kata Hj Susanti Dewayani.
Hal tersebut, bisa dilihat di dalam keanekaragaman seluruh masyarakat Pematangsiantar yang merupakan miniatur Indonesia. Sebab suku bangsa yang ada di Indonesia tentu ada di Kota Pematangsiantar.
Disampaikan Hj Susanti Dewayani, seluruh aparatur Pemerintah Kota Pematangsiantar dan elemen masyarakat siap berkolaborasi dan bersinergi dengan jajaran TNI dan Polri untuk mendukung suasana kondusif di Kota Pematangsiantar, dan akan mendukung semua kegiatan yang tujuannya untuk perbaikan dan kemajuan Kota Pematangsiantar.
Baca juga : HUT ke-7 RBM GKPS, Hj Susanti Dewayani: “Kalian tetap menjadi perhatian kami”
Takjub dengan sambutan
Kapolres Pematangsiantar, AKBP Fernando merasa takjub dengan sambutan luar biasa dan acara perkenalan yang digelar Plt Wali Kota Pematangsiantar bersama Forkopimda dan elemen masyarakat.
Menurut AKBP Fernando, baru kali ini ia disambut dengan kehormatan besar. Padahal bukan baru kali ini ia menjabat Kapolres.
Acara dirangkai pemakaian pakaian adat Simalungun oleh Partuha Maujana Simalungun (PMS) Kota Pematangsiantar kepada AKBP Fernando dan istri.
AKBP Fernando mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar, terutama kepada Hj Susanti Dewayani yang sudah bersedia membuat acara Silaturrahmi dan Perkenalan.
“Ini satu kehormatan besar bagi kami untuk menjadi warga baru di Kota Pematangsiantar. Meski kami sudah menjadi Kapolres sebelumnya, tapi kami belum pernah diadakan dan diperlakukan seperti ini dengan luar biasa dari seluruh Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan para pimpinan OPD di jajaran Pemerintah Kota Pematangsiantar, serta kalangan insan pers yang sangat welcome menerima kami di Kota Pematangsiantar,” terangnya.
Diakui AKBP Fernando, ini kali pertama ia bertugas di wilayah Sumatera Utara.
“Para senior mengatakan, kalau kamu sudah lulus di Sumatera Utara khususnya di Kota Pematangsiantar, Insya Allah ke depan menghadapi tantangan di tempat lain kamu akan bisa menghadapinya. Ini yang menjadi tantangan buat kami, karena kami pelajari dan mendapatkan informasi bahwa dinamika masyarakat di Pematangsiantar sangat tinggi yang namanya perbedaan. Kemudian kerukunan antar umat beragama di Kota Pematangsiantar sangat tinggi, sehingga ini menjadi modal kami jika menghadapi tugas di lapangan,” katanya.
Mewakili tokoh masyarakat, Rhodian Purba, menyampaikan, dinamika Kota Pematangsiantar seperti yang dikatakan AKBP Fernando merupakan kehebatan Kota Pematangsiantar. Dinamika masyarakat Kota Pematangsiantar, katanya, memang sangat tinggi. (Rilis/***)