BANYAK kaum sederhana – seperti Pak Kamin (70) penjaga SMP Negeri 1 Ujung Padang, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara – yang mengabdi dengan ketulusan hati dan menerima apa adanya, dengan honor yang jauh dari kecukupan yang diharapkannya.
Pak Kamin, sejak 1985 memulai tugas penjaga sekolah, menerima gaji Rp200.000, dan meningkat ke angka Rp700.000, Rp800.000, serta di tahun 2022 baru tiga bulan menerima gaji Rp1.000.000.
Hingga kini, sudah 36 tahun masa pengabdian Pak Kamin di SMP Negeri 1 Ujung Padang, dengan 25 kepala sekolah.
Dengan penghasilan yang demikian minim, Pak Kamin harus menghidupi seorang istri dan 4 anak.
Sungguh luar biasa, perjalanan hidup Pak Kamin – yang demikian sederhana – dilalui dengan penuh kedamaian. Pak Kamin menyebut, bahwa Sang Khalik sudah menetapkan jalan hidup setiap orang.
Pak Kamin menyampaikan pesan, agar setiap orang dapat menerima keadaan apa pun dengan ucapan syukur.
“Tuhan sudah menetapkan rezeki kita masing-masing, dan kita jalani saja dengan tetap mengucapkan rasa syukur,” kata Pak Kamin.
Rasa syukur lainnya, yang sangat menghibur dirinya, Pak Kamin diberi 9 cucu. Kemudian, mendapatkan panggilan “kakek” dari anak-anak didik SMP Negeri 1 Ujung Padang.
Rasa syukur lainnya, walau Pak Kamin menerima gaji yang tidak mencukupi kebutuhan hidup keluarganya, Tuhan memberikan kemampuan yang lain baginya.
Secara otodidak, Pak Kamin dapat menguasai pemasangan instlasi listrik dan warga di Ujung Padang, sering memanggilnya untuk memperbaiki kerusakan listrik serta alat-alat elektronik.
Baca juga : 36 tahun mengabdi di SMP Negeri 1 Ujung Padang, Pak Kamin baru tiga bulan nikmati gaji Rp1 juta
Tidak hanya itu, Pak Kamin juga ringan tangan ketika diminta bantuan untuk membersihkan kebun atau bercocok tanam.
Kerja-kerja sampingan itulah, yang menjadi rezeki untuk menguatkan perekonomian keluarganya, dengan penghasilan yang dirata-ratakan, mencapai Rp150.000 setiap harinya.
Keramah-tamahannya juga, menjadi perhatian bagi para alumni SMP Negeri 1 Ujung Padang – yang sudah sukses – senantiasa memberikan bantuan tali asih kepada Pak Kamin.
Ya, Pak Kamin masih berdiri tegar, dan kelihatan sehat, serta masih sanggup mengoperasionalkan mesin pembersih rumput yang sudah dipegangangnya kurun waktu 30 tahun.
Pak Kamin pun menyampaikan pesan, dalam ketidakcukupan dari gaji sebagai penjaga SMP Negeri 1 Ujung Padang, Tuhan memberikan tambahan dari tempat-tempat lain.
Dengan gaji yang demikian minim, Pak Kamin melaksanakan tugas dengan baik dan senantiasa bersyukur.
Pak Kamin tidak mengeluh walau gajinya kecil. Pak Kamin tetap menjalankan amanah abdinya tanpa melakukan protes apa pun. Karena memang Pak Kamin, tidak tahu juga harus menyampaikan protes kemana dan kepada siapa?
Pak Kamin patut dijadikan cermin bagi para pemegang amanah pengabdian dengan gaji yang lebih dari cukup, untuk benar-benar menjalankan abdinya dengan sebaik-baiknya.
Penulis, Ingot Simangunsong, pimpinan redaksi mediaonline segaris.co