KEPALA SD Negeri 095234, Jadame Sipayung S.Pd (59), sudah 4 tahun memimpin sekolah yang berdomisili di Nagori Negeri Tani, Kecamatan Silau Kahean, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara.
“Saya sudah 4 tahun, memimpin sekolah ini,” kata Jadame Sipayung yang didampingi Ketua Komite SD Negeri 095234, Elizon Saragih kepada wartawan, Selasa (31/05/2022).
Akan memasuki masa pensiun
Jadame Sipayung yang alumni SPG Negeri Pematang Raya dan menyelesaikan sarjana kependidikan di Universitas Simalungun itu, sejak mengabdi bagi dunia Pendidikan, ditetapkan di SD Negeri 095234 Negeri Tani.
“ Pada 1 April 1984, begitu selesai pendidikan di SPG Negeri Pematang Raya, saya diangkat sebagai CPNS. Ketika itu, tenaga guru yang sangat dibutuhkan adalah laki-laki. Kemudian tahun 1985, saya diangkat sebagai PNS di Dinas Pendidikan, dan sejak itu, saya mengabdi di SD Negeri ini, sebagai guru biasa dan kemudian kepala sekolah,” kata Jadame Sipayung, suami dari Lisbet Tambak (guru SMP Negeri 1 Silau Kahean), ayah dari 4 anak serta kakek 7 cucu tersebut.
Dijelaskan Jadame Sipayung, pada bulan Desember 2023, dirinya akan memasuki masa pensiun.
Baca juga : Ratnawati RHS boru Sidabutar: Merubah cara berpikir, akan perkenalkan kacang garing Parapat “Malas Uhur”
Bangun gapura untuk kenangan
Jadame Sipayung punya kenangan luar biasa untuk kampung halamannya. Bagaimana tidak!!! Lahir dan hingga punya cucu serta mengabdi sebagai guru di Nagori Negeri Tani.
“Artinya, sepanjang perjalanan hidup dan karir saya, di Nagori Negeri Tani. Tidak pernah berpindah tugas kemana pun,” kata Jadame Sipayung.
Karena itulah, melalui musyawarah dengan Komite Sekolah yang diketuai Elizon Saragih, Jadame Sipayung menyampaikan niat tulusnya untuk membangun gapura sebagai kenangan di sekolah dimana dirinya mengabdi.
“Saya menyambut baik niat tersebut. Menurut saya, gapura yang hendak dibangun itu, juga menjadi kenangan bagi saya, sebagai bukti pernah sebagai Ketua Komite,” kata Elizon Saragih.
Hasil musyawarah itulah, yang semakin menguatkan Jadame Sipayung untuk membangun gapura.
“Rencana membangun gapura itu dimulai di tahun 2021 dengan biaya dari pribadi saya, dan selesainya Pebruari 2022. Di samping sebagai kenangan bagi saya dan ketua komite, gapura itu juga untuk menjadikan sekolah kelihatan indah,” kata Jadame Sipayung yang merasa bangga, karena putranya Jhon Prasetia Sipayung mengikuti jejaknya sebagai guru dan tenaga honor guru olahraga di SD Negeri yang dipimpinnya.
Menjadi sorotan di medsos
Elizon Saragih menyebutkan, apa yang digagas Jadame Sipayung, bahwa gapura yang dibangun untuk kenangan, yang dapat dilihat-lihat di masa pensiun, malah diviralkan di medsos.
“Bagi kami, tidaklah masalah, pembangunan gapura ini diviralkan di medsos. Itu artinya, apa yang digagasi Jadame Sipayung mendapat perhatian dari orang banyak,” kata Elizon Saragih.
Namun, menurut Elizon Saragih, sangatlah disesalkan pemunculan gapura di medsos, tidak lebih dulu ada konfirmasi.
“Seharusnya, kita ditanya dulu, kenapa harus ada gapura, agar tidak menjadi simpang siur. Pembangunan gapura ini, benar-benar atas gagasan sendiri tanpa membebani anggaran apa pun. Kami hanya ingin mendirikan sesuatu yang dapat menjadi kenangan, yang setiap waktu dapat kami lihat. Itu saja,” kata Elizon Saragih.
Sementara Jadame Sipayung mengatakan, “Gapura inilah salah satu bentuk perwujudan penghargaan saya bagi sekolah ini.” (Ingot Simangunsong/***)