DUNIA, tidak hanya sedang diperhadapkan dengan virus Hendra, Hepatitis akut misterius, juga ancaman penyakit cacar monyet.
Serius, hingga kini sudah ada 15 negara yang mencatat kasus cacar monyet, Bunda. Di antaranya Amerika Serikat, Australia, Belgia, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Belanda hingga Portugal.
Namun demikian, Kementerian Kesehatan RI memastikan belum ada satu pun kasus cacar monyet di Indonesia.
Begitu pun, pemerintah memberikan warning atau perhatian dini bagi para pelaku perjalanan.
Juru Bicara Kemenkes RI, Mohammad Syahril mengatakan, perhatian ini khususnya diberikan pada pelaku perjalanan warga negara Indonesia dan warga negara asing yang baru tiba dari negara-negara dengan laporan kasus cacar monyet.
Baca juga : IPK Pematangsiantar donor darah
“Warning kepada pelaku perjalanan luar negeri, baik itu WNI ke negara yang saya sebutkan, yang saat ini terjangkit, atau bagi warga negara asing yang ke sini,” ujar Mohammad Syahril dalam konferensi pers virtual Kasus Hepatitis Akut dan Cacar Monyet di Indonesia, Selasa (24/05/2022).
Gejala cacar monyet
Mohammad Syahril meminta agar waspada terhadap gejala-gejala cacar monyet dan sekaligus melakukan konsultasi ke dokter dan faskes manakala gejala timbul dari negara-negara tadi.
Untuk cacar Bunda, gejala cacar monyet biasanya muncul pada 6-18 hari setelah terpapar, tetapi ada pula gejala yang bertahan hingga 21 hari.
Gejala cacar monyet diawali dengan ruam atau lesi di bagian muka hingga menyebar ke badan.
“Ini paling infeksius atau paling menular, itu timbul ruam-ruam atau lesi, cacar begitulah di kulit terutama di muka. Dimulai dari muka, kemudian menyebar ke badan, dan juga ke tangan. Ini yang menjadi ciri khas cacar ini dan ini sangat infeksius. Diperlukan sampai tiga minggu,” kata Mohammad Syahril. (***)