“PENGAWASAN yang dilakukan Polres Simalungun untuk memastikan distribusi minyak goreng sebagai kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi setelah ekspor minyak goreng (CPO) dibuka kembali Presiden Joko Widodo.”
Hal tersebut disampaikan Kapolres Simalungun, AKBP Nicolas Dedy Arifianto melalui Kasat Reskrim AKP Rachmat, Minggu (22/05/2022).
Pihak Polres Simalungun akan memperketat pengawasan terhadap distribusi minyak goreng dan mewanti-wanti jika ada oknum-oknum yang mencoba menyelewengkan pendistribusian minyak goreng (CPO).
Kapolres mengajak semua pihak, khususnya di Kabupaten Simalungun untuk mendukung strategi kebijakan Presiden Jokowi.
Karena dengan dibukanya kembali keran ekspor, maka akan dapat meningkatkan kesejahteraan para petani sawit di seluruh wilayah Provinsi Sumatera Utara, khususnya Kabupaten Simalungun bahkan di Indonesia.
“Para petani sawit tentu sangat berterima kasih dengan kebijakan ini, dan Polres Simalungun akan mengawasi hal ini serta menindak tegas apabila ada oknum-oknum atau mafia yang mencoba menyelewengkan distribusi minyak goreng di Simalungun,” kata Rachmat Aribowo.
Disampaikan Rachmat Arinowo menyampaikan, “Kita tidak ingin kejadian seperti dulu (langka) memungkinkan, dan berharap setelah ekspor minyak goreng (CPO) kembali disuguhkan Presiden, kebutuhan pasokan minyak goreng di Sumut tetap stabil dan para petani sawit kembali bergairah.”
Oleh karena itu, Kapolda Sumatera Utara Irjen. Pol. RZ Panca Putra Simanjuntak sudah menginstruksikan kepada Dirkrimsus dan para Kapolres untuk mengawasi secara ketat pendistribusian minyak goreng yang dilakukan perusahaan agar tidak sampai terjadinya penyelewengan.
Sehingga pasokan minyak goreng tetap tersedia dan sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah.
“Untuk itu kami Sat Reskrim bersama Polsek sejajaran Polres Simalungun siap melaksanakan instruksi Kapolda tersebut,” kata Rachmat Aribowo.
Diketahui, Presiden Joko Widodo akhirnya memutuskan mencabut kebijakan larangan ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan minyak goreng mulai Senin, 23 Mei 2022.
Dalam konferensi pers secara virtual, Jokowi mengatakan ada tiga penyebab mengapa ia akhirnya membuka lagi keran ekspor CPO dan minyak goreng.
Pertama, harga minyak goreng curah sudah turun dari Rp19.800 per liter menjadi Rp17.200-Rp17.600 per liter setelah CPO dilarang sejak 28 April 2022. Kedua, pasokan minyak goreng juga bertambah di pasaran dari yang hanya 64 ribu ton menjadi 211 ribu ton per bulan.
Ketiga, Jokowi mempertimbangkan belasan juta tenaga kerja yang mencari rezeki di industri sawit. Mereka terdampak karena ekspor CPO dilarang.
“Pertimbangan 17 juta orang di industri sawit baik petani dan pekerja maka saya putuskan ekspor minyak oreng dibuka kembali Senin 23 Mei 2022,” kata Jokowi. (***)