KELOMPOK Petani Merbabu, berada di desa kecil di lereng Gunung Merbabu, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berkunjung ke desa tersebut, bukan karena keindahan alamnya. Namun, karena semangat para petani di desa itu, yang mampu mengembangkan pertanian organik.
Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya telah meminta jajarannya agar mendorong penuh pertanian organik. Mereka yang membutuhkan bantuan, akan diberikan bantuan prioritas.
“Saya sudah minta, kalau full organik kita dorong dan kita siap bantu. Seperti ini kan bagus ya, sayurannya fresh, masih segar dan organik. Ini sudah diekspor dan menjadi langganan hotel berbintang,” kata Ganjar Pranowo, Jumat (13/05/2022).
Ganjar Pranowo mengatakan, pertanian organik di Jateng memang akan terus dikembangkan. Sudah banyak daerah yang mengembangkan pertanian organik, seperti Kudus, Boyolali, dan daerah lereng gunung lainnya di Jawa Tengah.
“Nanti kita tinggal kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) atau BRIDa untuk mencari benih-benih unggul berbagai komoditas. Selain itu, kerja sama terkait manajemen, pengelolaan, sampai marketing, juga perlu kita tingkatkan agar ini semakin besar,” kata Ganjar Pranowo.
Baca juga : DGP Simalungun dan Pematangsiantar Rapat Koordinasi Penguatan Relawan
Laku keras di pasaran dan diekspor
Kelompok tani Merbabu itu, menekuni pertanian organik sejak 2008, dan kini sudah menikmati hasil yang tak terkira.
Bayangkan saja, produk mereka laku keras di pasaran, bahkan sudah menjadi langganan hotel berbintang sekelas Accor Hotels.
“Kami juga ekspor ke Singapura dan negara lainnya. Ada 111 macam jenis produk pertanian organik yang kami kembangkan di sini,” kata Ketua Kelompok Tani Merbabu, Rebo Wahono kepada Ganjar Pranowo.
Rebo Wahono menerangkan, ada empat kelompok tani yang tergabung dalam program itu. Tak hanya petani tua, namun anak-anak muda juga dilibatkan.
“Hotel-hotel sudah pesan rutin ke kami. Beberapa kerja sama secara langsung. Jadi meski pandemi, namun penjualan masih jalan terus,” kata Rebo Wahono yang juga menyebutkan, pertanian organik sangat menjanjikan. Peningkatan hasil terjadi lebih dari 60 persen dibanding sebelumnya.
“Pertama kita tidak perlu beli pupuk, pestisida dan lainnya. Semua kita bikin sendiri. Jadi organik memang sangat menjanjikan, pendapatan kami meningkat lebih dari 60 persen,” katanya. (Humas Provsu Jateng/***)