FAJAR Krisanto Siringo-ringo (30), pegawai Bank BRI Kerawang bersama istrinya MMP dan anaknya Jeremy (15 bulan) berdomisili di kawasan Bekasi Timur.
29 Agustus 2021, sekira pukul 16.03 WIB, MMP menelepon Herlina boru Simanjuntak, ibu Fajar Krisanto Siringo-ringo di Medan melalui nomor telepon 081298840248.
Saat teleponan, sembari menangis, MMP, istri Fajar Krisanto Siringo-ringo hanya menyebut nama Fajar berulangkali, dengan tidak menginformasikan apa yang terjadi terhadap Fajar Krisanto Siringo-ringo.
Merasa ada hal yang aneh
Monang Siringo-ringo dan isterinya, Herlina boru Simanjuntak merasa ada hal yang aneh, ketika berupaya menghubungi MMP kembali, MMP tidak menjawab telepon.
Kemudian, selang beberapa saat, pada pukul 16.14 WIB, Monang Siringo-ringo menghubungi handphone Fajar di nomor 082311765623 dan yang menjawab abang MMP.
“Abang MMP mengatakan bahwa Fajar sudah tiada, kemudian telepon terputus. Muncul kecurigaan saya, bagaimana mungkin dalam waktu lebih kurang 11 menit, abang MMP sudah menguasai Hp anak saya, sementara menantu saya tidak menjawab pada saat saya telepon,” kata Monang Siringo-ringo kepada wartawan di Medan, Kamis (12/05/2022).
Disampaikan Monang Siringo-ringo, pada hari dan tanggal yang sama, 29 Agustus 2021, dia dan isterinya masih melakukan video call dengan Fajar Krisanto Siringo-ringo.
“Kami minta untuk berbicara dengan cucu kami, dijawab Fajar anaknya masih tidur, dan menyarankan kami untuk menelpon sore hari, karena siang nanti, ia akan memperbaiki Hp isterinya, MMP. Namun sore harinya, malah berita kematian anak saya itu yang saya dan keluarga terima,” kata Monang Siringo-ringo.
Keanehan lain yang disampaikan Monang Siringo-ringo, adalah saat salah satu kerabat mereka mendatangi rumah sakit dimana Fajar Krisanto Siringo-ringo diperiksa.
Baca juga : Kata Wakil Bupati Simalungun, tahun 2023 akan dibangun Perpustakaan Nasional di Kota Perdagangan
“Pukul 18.15 WIB mayat Fajar sudah rapi, dirias dan dilengkapi dengan pakaian dan sepatu. Begitu cepatnya proses tersebut. Padahal MMP belum ada menjelaskan apa sebenarnya yang terjadi terhadap anak kami, Fajar,” kata Monang Siringo-ringo.
Akhirnya mayat Fajar dibawa dari Bekasi dan tiba di di Medan, 30 Agustus 2021, dimana MMP turut serta didampingi ibu dan abangnya, serta Jeremy.
Monang menguraikan, saat MMP ditanya oleh keluarganya bagaimana Fajar meninggal dunia, MMP menjawab bahwa Fajar meninggal dunia dengan cara gantung diri di kamarnya. Padahal keterangan MMP tersebut berbeda dengan foto yang dikirim abang daripada MMP kepada kerabat Fajar.
“Foto yang dikirim abang MMP jelas-jelas adalah foto di pintu kamar mandi. Dari foto yang dikirim tersebut, terlihat kain seprai tergantung di pintu kamar mandi. Keterangan lokasi gantung diri yang berbeda tersebut menambah kecurigaan saya masalah kematian anak saya, Fajar Siringo-ringo,” kata Monang Siringo-ringo.
Melaporkan ke polisi
Berdasarkan dugaan kejanggalan itu, pasangan suami isteri tersebut telah melaporkan peristiwa kematian anaknya tersebut kepada pihak Kepolisian Metro Bekasi Kota dengan Nomor LP/B/2403/IX/2021/Satreskrim/Polres Metro Bekasi Kota/Polda Metro Jaya tertanggal 22 September 2021.
Merespon hal tersebut, praktisi hukum dari Kota Medan, Ranto Sibarani, atas nama orangtua Fajar Alfian Krisanto Siringo-ringo memohon kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memberikan atensi atau perhatiannya agar misteri kematian Fajar Siringo-ringo dapat segera diusut tuntas.
Ranto Sibarani yakin dan percaya bahwa pihak kepolisian akan mampu membongkar misteri kematian Fajar. (Sipa Munthe/rilis)