BUPATI Kabupaten Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga diwakili Sekdakab, Esron Sinaga mengatakan, stunting tidak hanya mengenai pertumbuhan anak yang terhambat, namun berkaitan dengan juga perkembangan otak yang tidak maksimal.
Masalah stunting pada anak di masa depan akan menyebabkan angkatan kerja yang tidak kompetitif.
Masalah stunting menjadi salah satu persoalan yang harus diselesaikan demi mencapai SDM yang berkualitas, dinamis, trampil serta menguasai ilmu pengetahuan teknologi. Masalah stunting ini menjadi angenda pembangunan nasional, kata Radiapoh Hasiholan Sinaga.
Salah satu isu dalam mempercepat penurunan stunting di Indonesia adalah peningkatan konvergensi, spesifikasi dan sensitive di berbagai lever pemerintahan hingga pemerintahan desa.
Generasi emas dari Simalungun
Oleh sebab itu, melalui apel siaga ini diharapkan sebagai komitmen seluruh pihak untuk bersama-sama menanggulangi persoalan stunting serta merealisasikan program yang dirancang dengan baik.
Sebagai salah satu pembaruan strategis percepatan penurunan stunting adalah pendekatan keluarga melalui pendampingan keluarga beresiko stunting untuk mencapai target sasaran, seperti calon pengantin (CATIN), pasangan usia subur (PUS), ibu hami da ibu menyusui samapi pasca salin dan anak 0-59 bulan.
Radiapoh Hasiholan Sinaga menyakini, dengan komitmen yang kuat dan bekerjasama dari semua sector maka target prevelensi 14% di tahun 2024 dapat kita capai, sehingga tumbuhlah generasi emas dari Kabupaten Simalungun sebagai cikal bakal pemimpin masa depan, baik tingkat daerah mau pun nasional.
Baca juga : Hj Susanti Dewayani: “Stunting dapat dicegah pada 1.000 hari pertama kelahiran”
Tergantung kepedulian terhadap anak-anak
“MENGATASI stunting, tergantung dari kepedulian kita terhadap anak-anak, mari kita berikan makanan yang bergizi kepada mereka, dan perhatikan pertumbuhan serta perkembangan anak kita, terutama bagi ibu-ibu muda berikan perhatian penuh terhadap anak kita.
Hal tersebut, disampaikan Ketua TP PKK Simalungun, Ratnawati Radiapoh Hasiholan Sinaga dalam pelaksanaan Apel Siaga Tim Pendampingan Keluarga (TPK) Nusantara bergerak Kabupaten Simalungun di halaman kantor Bupati Simalungun, Pamatang Raya, Provinsi Sumatera Utara, Kamis (12/05/2022).
Untuk ibu hamil, Ratnawati meminta agar menjaga kesehatan dengan makanan yang bergizi untuk menghindari resiko terhadap anak.
Ratnawati mengajak seluruh ibu-ibu untuk bersama-sama mengatasi stunting di Simalungun, demi mempercepat pertumbuhan dan perkembangan anak.
Baca juga : BREAKING NEWS!!! Shanghai Lockdown
Dapat ditekan sesuai target nasional
Di kesempatan itu, Plt Kadis Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Gimrood Sinaga melaporkan bahwa jumlah TPK di Kabupaten Simalungun 2.088 orang yang tergabung dalam 696 tim.
Diharapkan dengan apel siaga ini, stunting di Kabupaten Simalungun dapat ditekan sesuai dengan target nasional dalam Perpres 72 Tahun 2021 menjadi 14% di tahun 2024.
Dalam apel siaga tersebut juga dilaksanakan pengucapan ikrar TPK yang terdiri dari Tenaga Kesehatan, kader KB dan kader PKK yang dilanjutkan peninjauan pelayanan KB, imunisasi balita, vaksinasi ibu hamil, pengukuran berat badan anak, pelayanan ibu hamil dan aplikasi Elsimil (Elektrik Siap Nikah dan Hamil) pemeriksanaan kesehatan bagi calon pengantin. (Ingot Simangunsong/***)