“KITA kembali melihat peninggalan sejarah yang luar biasa. Sampai hari ini masih terpelihara, dan inilah kerajaan Gowa yang dibangun dengan arsitektur lama yang memesona.”
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat diajak Raja Gowa, Andi Kumala Idjo yang didampingi Bupati Gowa, Adanan berkeliling dan ditunjukkan beragam benda peninggalan kerajaan di Museum Balla Lampoa, Istana Tamalate Makassar, Sabtu (07/05/2022).
Sebagai museum, lanjut Ganjar Pranowo, tempat itu bisa menceritakan sejarah pengalaman masa lalu. Dimana patriotisme betul-betul muncul, dan kisah peralihan dari animisme dinamisme ke Islam.
“Bahkan tokoh-tokoh hebat lahir di sini. Ada ulama, kesatria, ilmuwan yang luar biasa. Tentu saja kita harus bangga bahwa sebenarnya sejarah masa lalu kita ini negara yang hebat. Makanya saya pesan pada anak-anak generasi muda untuk Jasmerah, jangan sekali-sekali melupakan sejarah,” kata Ganjar Pranowo.
Ganjar Pranowo memberi perhatian besar terhadap budaya
Sementara itu, Raja Gowa, Andi Kumala Idjo menyambut baik kedatangan Ganjar.
“Pak Ganjar salah satu tokoh yang begitu peduli pada budaya. Sebagai bangsa yang berbudaya dan memiliki aneka ragam kebudayaan, saya tentu saja merasa bersyukur dan terima kasih atas kunjungan ini. Mudah-mudahan Pak Ganjar semakin sukses,” kata Andi Kumala Idjo yang mengajak Ganjar Pranowo berkeliling untuk menunjukkan berbagai benda peninggalan kerajaan. Ada banyak koleksi yang sampai saat ini masih dipertahankan.
“Jadi sama dengan Pak Ganjar, saya berharap kepada semua generasi muda kaum milenial untuk tetap memperhatikan budaya. Siapa lagi yang akan mempertahankan, melestarikan, dan menjaga atau mengembangkan, kalau bukan dari kita sendiri,” katanya.
Dinaungi payung dari kain merah
Prajurit berpakaian serba merah menyambut kedatangan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat tiba di Istana Tamalate Makassar, Sabtu (07/05/2022).
Alunan suara musik tradisional mengalun mengiringi langkah Ganjar Pranowo yang didampingi anak dan istrinya menuju Museum Balla Lampoa. Mereka juga dinaungi payung dari kain merah yang dibawa oleh empat prajurit.
Saat tiba di depan museum, beberapa tokoh adat menyambut kedatangan Ganjar Pranowo. Bupati Gowa, Adnan kemudian memasangkan Patonro, topi khas Makassar.
Ganjar Pranowo kemudian berjalan menuju ke dalam museum. Di sana, ia langsung disambut Raja Gowa Andi Kumala Idjo bersama tokoh lainnya. Sambutan yang diberikan sangat hangat, namun tetap penuh dengan kesakralan.
Ganjar kemudian diajak duduk di tempat khusus bersama Raja Gowa. Tarian adat menyambut kedatangan Ganjar serta makanan khas yang disajikan.
“Ini tarian penyambutan, dan makanan yang disajikan adalah makanan khas Makassar. Semuanya rasanya manis, pertanda kami sebagai tuan rumah begitu senang menyambut kedatangan tamu hari ini,” kata salah satu tokoh adat.
Ganjar Pranowo kemudian beramah tamah dan makan bersama. Setelah itu, Ganjar Pranowo diajak berkeliling dan ditunjukkan beragam benda peninggalan kerajaan. (Humas Provinsi Jawa Tengah/***)