Jurnalis | Ingot Simangunsong
KOALISI Bersama Rakyat (KOBAR), dengan tagar #2024SETIABERSAMAJOKOWI, sebenarnya adalah bagian dari bentuk ketidaksetiaan, dikarenakan adanya penyampaian dua poin yang sangat kontradiktif.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum DPP Dulur Ganjar Pranowo (DGP), Raden Zieo Suroto melalui pesan WhatsApp kepada segaris.co, Sabtu (30/04/2022).
Poin pertama, KOBAR yang dideklarasikan Sahat Martin Philip Sinurat dan lainnya menyebutkan, “Kalau terkait itu (masa jabatan tiga periode, red.), yang pasti aspirasi masyarakat tidak bisa kita larang. Karena ini negara demokrasi. Apa pun aspirasi masyarakat, termasuk ketika kami konsolidasi ke bawah, ternyata ada masyarakat dari pedagang, petani, nelayan dan lain-lain menyuarakan itu, ya kita harus suarakan.”
Kemudian pada poin kedua, terkait kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 nanti, KOBAR akan menjalankan perintah Presiden Jokowi.
Tidak perlu perintah Jokowi 2024
Raden Zieo Suroto menyampaikan, soal perintah Jokowi, tidak perlu ditunggu-tunggu hingga 2024 nanti.
Karena Jokowi setelah mendengar adanya tuntutan dan desakan untuk memberikan dukungan pada isu Presiden tiga periode, telah menentukan sikap dengan sangat tegas, tidak akan melanjutkan kepemimpinan untuk 3 periode. Jokowi telah menegaskan sikap patuh pada konstitusi, bahwa presiden menduduki jabatan selama dua periode, 2 x 5 tahun saja.
“Berulang kali, Jokowi menyampaikan pernyataan sikap politiknya, untuk tidak melanjutkan kepemimpinan. Seharusnya, KOBAR sudah terhenti gerakannya dan tidak perlu menunggu perintah Jokowi di gawean politik Pilpres 2024 nanti,” kata Raden Zieo Suroto.
Waspadai KOBAR dan Sejenis
Dengan ngototnya KOBAR yang mengaku terdiri dari beberapa Kelompok Pendukung Jokowi tersebut, menurut Raden Zieo Suroto, mencerminkan kedangkalan sikap dan terkesan membabi-buta, dengan arah politik yang tidak jelas.
“Apalagi hasil survey yang dilakukan Charta Politika Indonesia melaporkan bahwa 64.4% responden menyatakan tidak setuju ditambah dengan yang sangat tidak setuju terhadap usulan perpanjangan jabatan Presiden menjadi 3 periode,” kata Raden Zieo Suroto.
Aksi akrobat politik KOBAR
Sementara itu, Penasehat Politik DPP DGP, Sabar Mangadoe menyampaikan,
“Dari Pilpres ke Pilpres, dari Pileg ke Pileg, dari Pilkada ke Pilkada bahkan kini dari Pilkades ke Pilkades, semakin lama semakin terbukti bahwa rakyat kita sudah semakin cerdas politik. Sehingga berbagai aksi akrobat politik yang dilakukan oleh KOBAR dan sejenis, sudah tidak akan mudah lagi untuk membodoh-bodohi rakyat kita.”
Jangan khawatir, amblas dengan sendirinya
Dipertegas Sabar Mangadoe, toh rekam jejak digital atas berbagai kelakuan mereka ini sudah tidak akan bisa lagi dihapus. Karena nama-nama mereka sebagai aktifis politik sudah tercatat abadi di medsos, dan sudah menjadi ingatan kolektif di tiap pikiran dan benak rakyat kita.
Jadi sekali lagi, kini tak perlu lagi kita terlalu khawatir atas berbagai aksi akrobat politik dari pihak mana pun dalam menuju Pilpres 2024 ini. Karena rakyat semakin cerdas politik, maka otomatis mereka semua itu akan amblas dengan sendirinya.
Membumi, fokus-lah organisir rakyat di akar rumput
Selanjutnya Sabar Mangadoe mengatakan, lagian sekarang yang paling penting kita harus kerjakan bersama itu adalah, mengorganisir rakyat di darat dengan baik dan sistematis agar mau dan mampu menggarap suara di akar rumput, di dalam lingkungannya masing-masing. Agar siapa pun Capres Penerus Jokowi dapat menang pada hari pencoblosan tanggal 14 Februari 2024.
“Oleh karena itu marilah kita semua semakin membumi, semua bergerakan turun ke bumi. Fokus-lah organisir rakyat di akar rumput,” tandas Sabar Mangadoe.
Target politik dari pengorganisasian rakyat di akar rumput ini terutama ditujukan untuk melawan kekuatan jejaring darat yang besar dan sistematis dari HTI, FPI dan sejenis itu. Serta juga dari berbagai pihak lainnya yang sengaja merongrong kedaulatan dan keberlanjutan NKRI dengan Ideologi Pancasila serta semangat Bhinneka Tunggal Ika, kata Sabar Mangadoe. (***)