CERDAS cermat itu, pertandingan adu ketajaman berpikir dan ketangkasan menjawab (pertanyaan, soal matematika, dan sebagainya) secara cepat dan tepat.
Pertandingan ini lebih dominan diselenggarakan untuk kalangan anak didik, mulai dari tingkat SD, SMP, SMA sederajat dan perguruan tinggi, yang sangat dikenal pada masa pemerintahan Presiden RI, Soeharto. Pesertanya dalam bentuk tim beranggotakan 3 personil, di hadapan mereka masing-masing disediakan bel yang harus dipenjet ketika soal sudah selesai dibacakan.
Saat tim yang memenjet bel tidak dapat menjawab atau salah, maka diberi kesempatan kepada tim lainnya untuk menjawab. Pertandingan ini cukup seru dan menarik untuk ditonton.
Ide Radiapoh Hasiholan Sinaga bangkitkan Kembali
Bupati Kabupaten Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga (RHS) memasang sinyal bahwa kualitas Pendidikan di Kabupaten Simalungun sangat buruk.
Untuk meningkatkan kualitas tersebut, salah satu upaya yang menjadi ide Radiapoh Hasiholan Sinaga, adalah membangkitkan kembali program perlombaan Cerdas Cermat di kalangan anak didik di Kabupaten Simalungun.
Menurut Kabid Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun, Syahmantua Parningotan Sidabalok, gagasan Radiapoh Hasiholan Sinaga akan diprogramkan pada Mei 2022.
Apa yang menarik dari menghidupkan Kembali Cerdas Cermat di Kabupaten Simalungun? Tentu, yang sangat dirasakan adalah penguatan semangat “haroan bolon” dalam tim untuk menyelesaikan pertandingan, dengan nilai memuaskan karena dapat menjawab pertanyaan yang diajukan juri.
Setidaknya, dengan menghidupkan kembali pertandingan Cerdas Cermat, juga ada muatan edukasi bagaimana memenej “team work” yang cerdas, cermat dan kuat.
Patut diapresiasi pemangku pendidikan
Upaya membangkitkan kembali pertandingan Cerdas Cermat, patut diapresiasi para pemangku pendidikan di Kabupaten Simalungun.
Jika kegiatan terlaksana berkesinambungan, dan konsisten serta dibalut kejujuran dalam pelaksanaannya, maka akan menjadi demikian kencangnya semangat membentuk “team work”, dan tingkat koordinasi dalam kebersamaan, juga akan melejit.
Cerdas Cermat, disadari atau tidak, dapat menjadi wadah terkuatnya koordinasi dan kesamaan rasa dalam mencapai satu tujuan.
Mari belajar memenej semangat dan rasa kebersamaan melalui materi pertandingan Cerdas Cermat, untuk mencapai visi-misi Rakyat Harus Sejahtera.
Semoga para pemangku pendidikan di Kabupaten Simalungun, dapat dan mampu menerjemahkan niatan Radiapoh Hasiholan Sinaga, dalam peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Simalungun.
Lanjut dengan Kelompencapir
Jika hal ini dapat direalisasikan dengan porsi yang benar, dan terukur, hasilnya berdampak luas pada sektor lainnya.
Bisa jadi, akan bangkit kembali, program Kelompencapir, singkatan dari “Kelompok Pendengar, Pembaca, dan Pemirsa,” yang merupakan kegiatan pertemuan untuk para petani dan nelayan di Indonesia yang dicetuskan pada masa pemerintahan Presiden Suharto.
Kegiatan ini mengikutkan petani-petani berprestasi dari berbagai daerah. Mereka diadu kepintaran dan pengetahuannya seputar pertanian, antara lain soal cara bertanam yang baik dan pengetahuan tentang pupuk dengan model mirip cerdas cermat.
Kelompencapir, pun punya kekuatan dalam upaya mengembalikan Kabupaten Simalungun sebagai lumbung padi. Kelompencapir, dapat dijadikan sebagai wadah bedah masalah pertanian, untuk mendapatkan solusi terbaik dalam menangani sektor pertanian mau pun perikanan.
Jadi, tidak hanya Cerdas Cermat, juga Kelompencapir Pak RHS!!!
Penulis, Ingot Simangunsong – pimpinan redaksi segaris.co