RELAWAN Dulur Ganjar Pranowo (DGP), selain mensosialisasikan elektabilitas Ganjar Pranowo, juga membantu mensukseskan program pemerintah dalam penanggulangan pengangguran khususnya masyarakat Indonesia.
Salah gebrakan tersebut, adalah menciptakan lapangan pekerjaan ke Luar Negeri, dengan cara mendirikan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Serbaindo yang saat ini sedang membutuhkan tiga jutaan tenaga magang untuk diberangkatkan ke Jepang.
LPK Serbaindo tersebut, telah berdiri sejak tahun 2019, yang berkantor pusat di Jalan Tentara Pelajar No 4, Mangunsari, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah.
Dalam kurun waktu 2019-2022, setiap bulannya, sudah memberangkatkan 100 tenaga kerja magang ke Jepang. Sektor yang diminta Jepang adalah kesehatan (perawat rumah sakit), pertanian, peternakan, pramuniaga dan pabrik
Founder dan CEO LPK Serbaindo, Imam Abdul Rahman, merasa sangat optimis, dan yakin bisa memenuhi kuota yang diminta Agency Jepang karena dibantu dan dikerjakan melalui pola kemitraan dengan Relawan Dulur Ganjar Pranow (DGP) yang sudah tersebar di seluruh Indonesia juga luar negeri.
Akan kumpulkan seluruh jajaran DPD DGP
Sementara itu, Ketua Umum DPP DGP, Raden Zieo Suroto menyebutkan, dalam waktu dekat ini akan mengumpulkan seluruh jajaran pengurus DPD DGP di Jawa Tengah untuk mensosialisasikan program tersebut.
“Dengan tujuan, setiap daerah bisa memberangkatkan relawan atau masyarakat yang bersedia menjadi pekerja magang di Jepang. Agar mendapatkan penghasilan dan income yang tinggi serta ilmu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya setelah pulang dari Jepang,” kata Raden Zieo Suroto.
Ada pun persyaratan untuk mengikuti program tersebut, pria/wanita berusia 18-33, tinggi badan 160/155 dengan berat badan proporsional, ijazah minimal SMA/SMK sederajat, berkelakuan baik (SKCK), berkomitmen menyelesaikan kontrak dan dana talangan 50% (tanpa jaminan). Referensi job, kontrak kerja dan gambaran income, yakni magang caregiver, pertanian peternakan, pengolahan makanan, industri dengan penghasilan Rp19 juta sampai dengan Rp29 juta per bulan. (***)