JUNAIDI (27), sehari-harinya jualan cilok. Bagi warga Dusun Kebonombo Rt1/4, Kabupaten Semarang itu, sungguh di luar dugaannya, bakal disambangi Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Selasa (12/04/2022).
Disaksikan istri dan anaknya, Junaidi tak dapat menahan tangis saat orang nomor satu di Jawa Tengah itu, tiba di kediamannya.
Tidak sekadar datang
Ganjar Pranowo datang bukan hanya untuk mampir, tetapi ingin memberikan bantuan pada Junaidi dan keluarganya.
Bantuan tersebut, tentu yang sudah lama diidam-idamkan keluarga kecil itu, yaitu renovasi rumah tidak layak huni.
“Alhamdulillah Pak Ganjar, matur nuwun sanget. Alhamdulillah ya Allah,” kata Junaidi.
Ya, Junaidi dan keluarganya tinggal di rumah yang jauh dari kata layak. Rumah berdinding kayu tersebut masih berlantai tanah. Tidak ada perabot mewah di rumah itu. Hanya kasur yang dipasang di ruang tamu sebagai tempat tidur sehari-hari.
Kondisi rumah juga sudah hampir roboh. Tiang penyangga terlihat miring, sehingga rumah itu cukup membahayakan untuk ditinggali.
Sementara di bagian dapur dan kamar mandi masih jauh dari kata nyaman. Kamar tidur dan ruangan-ruangan lain hanya seadanya.
“Niki nek udan nggih bocor pak (kalau hujan bocor semua pak). Lha menika atap do bolong-bolong (itu atapnya sudah bolong semua),” kata Junaidi.
Menyerahkan bantuan rehab RTLH
Ganjar Pranowo pun, masuk ke rumah itu dan mengecek kondisinya. Ia kemudian mengatakan pada Junaidi, akan membantu renovasi rumahnya.
Ganjar Pranowo menyerahkan bantuan rehab RTLH yang bersumber dari Baznas kepada Junaidi sebesar Rp20 juta.
Selain itu, ia memberikan sembako dan uang tunai kepada istri Junaidi, yang sedang hamil anak kedua.
“Mangke didandani nggih, kersane luwih nyaman (nanti dibenarkan, biar lebih nyaman). Mangke bapak-bapak gotong royong nggih, diewangi Pak Junaidi ndandani omah (bapak-bapak gotong royong membantu Junaidi membangun rumah),” kata Ganjar Pranowo, pada warga sekitar dan langsung disanggupi.
Rumah warisan
Junaidi mengatakan, rumah yang ditempatinya itu merupakan rumah warisan. Pekerjaannya sebagai penjual cilok, membuatnya tak bisa berbuat banyak untuk memperbaiki rumah.
“Jualan cilok penghasilan nggak tetap, kalau ramai sehari bisa mendapat Rp250.000. Tapi kalau sepi ya gimana lagi. Memang tidak bisa diprediksi,” kata Ganjar Pranowo.
Penghasilannya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Sehingga, soal rumah belum terpikirkan untuk diperbaiki.
“Padahal ya sudah parah, kemarin hujan lebat itu bocor ke mana-mana. Sampai saya taruh ember di beberapa tempat supaya nggak banjir. Makanya ini saya terima kasih sekali, rumah saya mau diperbaiki oleh Pak Ganjar,” katanya berkaca.
“Matur nuwun Pak Ganjar, semoga Pak Ganjar panjang umur, sehat selalu, dan dimudahkan segala urusan,” tutupnya.
Program pembangunan rumah untuk warga miskin memang terus digenjot Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Selama ramadan ini, Ganjar Pranowo selalu keliling ke sejumlah tempat untuk memberikan bantuan rehab RTLH pada warga yang membutuhkan.
Selain itu, Ganjar Pranowo juga berkunjung ke sejumlah panti asuhan, panti sosial atau pun pondok pesantren, untuk memberikan bantuan, diantaranya panti asuhan Al-Harun Kampung Truko, Kabupaten Semarang. (IS/Humas Jawa Tengah)