SEORANG pria menabrakkan mobilnya ke pagar yang melindungi Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia di Bucharest, pada Rabu pagi, sebelum menyiram dirinya dengan bensin dan membakar dirinya sendiri.
Pria itu ditemukan meninggal di dalam kendaraan yang hangus ketika layanan darurat tiba. Digi24 mengutip sumber investigasi yang mengatakan bahwa tindakannya “disengaja.”
Pengemudi tersebut diidentifikasi sebagai Bogdan Draghici, telah dijatuhi hukuman lebih dari 15 tahun penjara pada hari Selasa karena melecehkan putrinya, dan sebelumnya dilarang meninggalkan negara itu.
Draghici memprotes kampanye militer Rusia di Ukraina, menulis di Facebook dua hari sebelum insiden di luar gedung kedutaan: “Saya juga orang Ukraina! Akan sangat bagus jika kita semua menganggap diri kita orang Ukraina sampai perang yang mengerikan ini, yang menempatkan seluruh umat manusia dalam bahaya besar, akhirnya berakhir!”
Draghici menulis bahwa dia telah mengunjungi Kiev, ibu kota Ukraina, pada 2019.
Misi Rusia di luar negeri telah menjadi sasaran protes sejak Moskow melancarkan serangan terhadap Ukraina pada Februari. Bulan lalu, seorang pria menabrak sebuah truk di gerbang Kedutaan Besar Rusia di Dublin, Irlandia.
Moskow menyerang negara tetangganya menyusul kegagalan Ukraina untuk menerapkan ketentuan perjanjian Minsk yang ditandatangani pada tahun 2014, dan pengakuan Rusia atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk. Protokol yang ditengahi Jerman dan Prancis telah dirancang untuk mengatur status wilayah-wilayah tersebut di dalam negara Ukraina.
Rusia sekarang menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan NATO, blok militer pimpinan AS. Kiev mengatakan serangan Rusia sama sekali tidak beralasan dan telah membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua wilayah dengan paksa. (Ingot Simangunsong/rt.com)