GUNTUR Soekarnoputra, anak pertama Soekarno, lahir di Jakarta 4 November 1944, saat Tanah Air sedang memperjuangkan kemerdekaannya.
Sebagai putra sulung, Guntur Soekarnoputra sering menyertai kedua orangtuanya menjadi pelaku dalam peristiwa bersejarah. Pahit manisnya perjuangan di zaman revolusi, juga dirasakan Guntur Soekarnoputra kecil.
Bahkan, semasa bayi, Guntur Soekarnoputra, ikut menjadi korban penculikan Rengasdengklok.
Dalam perjalanan karirnya, Guntur Soekarnoputra pernah menjabat sebagai anggota Komisi X DPR RI periode 2009-2014. Namun saat ini, ia masih menjabat sebagai Wakil Ketua Yayasan Fatmawati dan Ketua Yayasan Wildan.
Muncul di PA GMNI
Lama tidak kedengaran dan layaknya “merumahkan” diri, Guntur Soekaroputra muncul di hadapan khalayak ramai, pada acara pengukuhan pengurus DPP Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) periode 2021-2026 di The Hotel Sultan & Residence, Jl Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Sabtu (26/03/2022) yang dihadiri oleh Menko Polhukam, Mahfud MD dan Ketua MK, Anwar Usman.
Guntur Soekarnoputra, tidak sebatas memenuhi undangan menghadiri acara tersebut, tetapi ia turut serta dalam pengukuhan tersebut, dengan kedudukan sebagai Ketua Dewan Ideologi PA GMNI.
Lebih menarik perhatian, pengurus DPP Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) periode 2021-2026, dikukuhkan adiknya, Ketua Umum PDI-Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Megawati Soekarnoputri mengatakan para pengurus PA GMNI harus bersungguh-sungguh melaksanakan tugas selama masa jabatan, dengan menyebut janji yang diucapkan lahir dan batin.
“Sering kali orang lupa pada sumpah dan janji, sering saya kalau di internal, kalau mengucapkan bersedia itu adalah lahir batin, artinya tidak, jangan jadi koruptor dan sebagainya. Sehingga saya sangat berharap janji atau sumpah jabatan itu diresapi dan dilakukan selama periode kalian menjabat,” kata Megawati Soekarnoputri.
Dewan Pengurus Pusat PA GMNI periode 2021-2026 dipimpin Arief Hidayat (hakim Mahkamah Konstitusi) sebagai Ketua Umum dan Abdy Yuhana sebagai Sekretaris Jenderal.
Kemudian, Ketua Dewan Kehormatan Siswono Yudho Husodo, Ketua Dewan Ideologi Guntur Soekarnoputra, Ketua Dewan Pertimbangan Soekarwo, dan Ketua Dewan Pakar Ahmad Basarah.
Antara Arief Budiman dan Guruh Soekarnoputra
Saat Jokowi “digadang-gadang” jadi Capres 2014, pencetus gerakan golongan putih (golput) Indonesia pada tahun 1986, dimana 28 tahun kemudian yaitu tahun 2014 Dr. Arief Budiman abang kandung dari Soe Hoek Gie, menyatakan secara terbuka akan berhenti dari ‘puasa’ golput-nya demi niatnya (akan) memilih Jokowi.
“Sudah saatnya tidak golput karena sudah ada calon presiden yang bagus dan harus didukung supaya menang,” kata Arief Budiman, saat itu.
Sekarang, seorang Guntur Soekarnoputra, putra sulung Bung Karno, abangnya Megawati Soekarnoputri telah memutuskan berhenti dari “semedi politik” setelah puluhan tahun.
Pastilah ada yang “dilihat” oleh Guntur Soekarnoputra atau yang lebih familiar dengan panggilan “Mas Tok” ini, pada sosok Ganjar Pranowo.
Kembalinya Guntur Soekarnoputra di dunia politik, adanya sinyalemen kuat sebagai tambahan barisan dukung Ganjar Pranowo sebagai Presiden Penerus Jokowi.
Sabar Mangadoe
Penasehat DPP DGP
#DulurGanjarPranowo