DIPREDIKSI 79 juta orang berencana untuk melakukan mudik Lebaran 2022 dan 10 juta orang akan menetapkan pilihan dengan naik pesawat.
“Prediksi pilihan dengan naik pesawat, berdasarkan data 2018-2019 sebelum pandemi, plus proyeksi setelah dia tahun tidak mudik,” kata Ketua Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia (Apjapi) Alvin Lie, Kamis, 31 Maret 2022.
Untuk itu, menurut Alvin Lie, pemerintah mau pun operator, dituntun untuk melakukan pengaturan yang rapi agar tidak menimbulkan kisruh di lapangan.
Apa yang disampaikan Alvin Lie tersebut, tidak jauh perbedaannya dengan hasil survei yang dilakukan Balitbang Kementerian Perhubungan pada Maret 2022 lalu.
Balitbang Kementerian Perhubungan, menyampaikan bahwa 79 juta orang berencana untuk melakukan mudik. Kemudian, 9,6 juta orang atau 12,1 persen dari jumlah orang yang berencana mudik memilih untuk menggunakan moda transportasi pesawat.
Preferensi menggunakan pesawat untuk mudik tahun ini merupakan keempat terbesar setelah sepedamotor 14,9 juta orang (18,7 persen); dan bus 12,9 juta orang (16,3 persen).
Selain persiapan terkait dengan transportasi, Alvin Lie menekankan pentingnya bagi pemerintah untuk segera menerbitkan aturan tertulis terkait dengan pelaksanaan mudik. Khususnya, kejelasan vaksinasi booster sebagai syarat melakukan perjalanan mudik.
Terkait hal tersebut, Presiden Joko Widodo telah mengizinkan mudik setelah dua tahun sebelumnya dilarang karena alasan pandemi Covid-19. Namun, hingga saat ini operator transportasi maupun masyarakat masih menunggu Surat Edaran atau aturan tertulis terkait dengan syarat perjalanan mudik.
“Rencana tentang peraturan dan syarat booster [untuk mudik], harapan kami dapat segera diterbitkan peraturannya. Karena, butuh waktu untuk diseminasi informasi baik untuk pengguna jasa maupun penyelenggara baik di bandara, angkutan, dan sebagainya,” kata Alvin Lie. (***)