ADA pemandangan yang menarik saat gelar Musrenbang RKPD Provinsi Sumatera Utara yang dihadiri seluruh bupati dan wali kota di Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention Hall Medan, Rabu (30/03/2022).
Usai mendapat jamuan dari Gubsu Edy Rahmayadi, seluruh bupati dan wali kota bersama Gubsu, konvoi berkendaraan sepedamotor dari rumah dinas Gubsu Jalan Sudirman, menuju Santika Premiere Dyandra Hotel.
Plt Wali Kota Pematangsiantar, Hj Susanti Dewayani tampil beda dengan bupati dan wali kota lainnya yang berkendara sepedamotor.
Hj Susanti Dewayani justru naik becak Siantar (BSA) dengan plat merah BK 2 W yang dihiasi dengan ornanem budaya Simalungun dan dikemudikan sang suami, Rizal Ginting.
Dengan kendaraan becak Siantar, Hj Susanti Dewayani menjadi pusat perhatian. Keunikan becak Siantar, menjadi salah satu daya tarik Kota Pematangsiantar sebagai destinasi wisata.
Kehadiran becak Siantar di rumah dinas Gubsu tersebut dimanfaatkan para tamu untuk berselfi-ria.
Sampaikan beberapa poin penting
Pada musrenbang tersebut, Gubsu Edy Rahmayadi mengingatkan beberapa poin penting yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Kabupaten/Kota mulai Tahun 2022 hingga 2023.
Edy Rahmayadi akan fokus untuk memperbanyak kegiatan strategis, termasuk pembangunan infrastruktur yang diuraikan dalam lima misi.
Kelima misi dimaksud adalah bermartabat dalam kehidupan, bermartabat dalam politik, bermartabat dalam pendidikan, bermartabat dalam pergaulan, dan bermartabat dalam lingkungan.
Terkait infrastruktur, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menargetkan penanganan jalan strategis provinsi dalam kondisi baik. Jalan tersebut meliputi kawasan wisata, pusat produktivitas, perkotaan, dan kawasan daerah tertinggal sepanjang 497,14 kilometer.
Edy Rahmayadi juga menargetkan tingkat kemantapan jalan provinsi mencapai 85 persen.
Selain itu, optimalisasi jaringan irigasi kewenangan provinsi sekitar 78 ribu hektare dalam rangka mempertahankan swasembada beras. Lalu, pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Medan, Binjai, Deliserdang (Mebidang), pembangunan role model pengurangan luas kawasan kumuh terintegrasi, dan rehabilitasi 1.000 unit rumah tidak layak huni.
Fokus tersebut turut meliputi penyediaan energi listrik dalam rangka pemenuhan kebutuhan listrik rumah tangga miskin 8.745 kepala keluarga (KK) dan dukungan terhadap pelaksanaan sistem pertanian terintegrasi sebanyak tujuh unit pembangkit listrik tenaga surya.
Di bidang pendidikan, ditargetkan peningkatan kualitas dan pemenuhan akses pendidikan melalui beberapa kegiatan strategis. Di antaranya, pembangunan unit sekolah baru menengah kejuruan dan khusus, bantuan operasional pendidikan siswa SMA, SMK, dan SLB Negeri kurang mampu sejumlah 167 ribu jiwa.
Selanjutnya, membangun Kampung Beasiswa S1, S2, dan S3 di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU). Kerja sama link and match SMK atau vokasi dengan dunia usaha dunia industri, penyelarasan kurikulum vokasi/SMK dengan 70 kompetensi keahlian, pembelajaran berbasis produk dan bisnis dengan 70 kompetensi keahlian plus pembangunan 33 unit pojok/gerobak baca dan perpustakaan digital.
Peningkatan pelayanan kesehatan dan komitmen
Di bidang kesehatan, ditargetkan penanganan Covid-19 melalui penguatan 3T (testing, tracing, treatment), percepatan vaksinasi, penyediaan obat-obatan, penguatan kapasitas rumah sakit, dan pemberian insentif tenaga medis, pembangunan dan rehabilitasi RS. Haji Adam Malik Medan serta pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil kurang energi kronis (KEK), balita kurus, dan anak sekolah.
Dilakukan juga peningkatan kapasitas layanan kesehatan melalui penambahan 100 tempat tidur dalam rangka rehabilitasi pasien narkoba pada RS.Jiwa Prof dr M Ildrem, kampanye Gerakan Masyarakat Sehat, jaminan kesehatan Penerima Bantuan Iuran (PBI) kepada masyarakat kurang mampu, penyediaan kontribusi peserta PBI JKN, serta pengadaan mobil medis/bus kesehatan.
Di bidang pertanian, peningkatan produksi daging sapi menjadi sebesar 17.149,75 ton dalam rangka pemenuhan kebutuhan konsumsi, peningkatan produksi daging kambing atau domba menjadi 1.537,50 ton, serta swasembada beras dan jagung dalam rangka pemenuhan kebutuhan konsumsi dan industri.
Kemudian, peningkatan produksi cabai merah 190.011 ton dan bawang putih 1.421 ton serta bawang merah 18.675 ton untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi dan industri, peningkatan produksi perikanan tangkap 459.403,89 ton, dan produksi perikanan budidaya 216.996 ton untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan ekspor.
Hal tersebut, menurut Edy, tidak dapat terwujud apabila berjalan sendiri-sendiri. Ia berharap ini menjadi komitmen untuk mensejahterakan rakyat.
Penulis: Ingot Simangunsong