SEJAK tahun 2004, Yenny Rading Silalahi S.Tr.Keb, MKM sudah mengabdikan diri sebagai aparat sipil negara di Puskesmas Silau Malaha.
Dimulai dari staf biasa dengan pendidikan program kebidanan D3 (2003), Yenny Rading terus menimbah ilmu pengetahuan liniar di bidangnya dengan meraih gelar S1 (2016) dan S2 manajemen kesehatan masyarakat (MKM/2020) yang didalamnya ada penguatan materi manejemen pusat kesehat masyarakat (Puskesmas).
“Saya mulai pengabdian dari staf, kemudian bendahara Puskesmas merangkap admin. Bersyukur pada Februari 2022, saya diberi amanah oleh Bupati dan Kepala Dinas Kesehatan untuk memimpin sebagai kepala Puskesmas Silau Malaha,” kata Yenny Rading saat menerima segaris.co di ruang kerjanya, Senin (21/03/2022).
Yenny Rading menjelaskan di Kecamatan Siantar ada 3 puskesmas, yakni Puskesmas Rambung Merah, Puskesmas Batu VI dan Puskesmas Silau Malaha.
“Puskesmas Silau Malaha menangani pelayanan kesehatan terhadap 15.000 jiwa di lima desa, yaitu Desa Silau Malaha, Silau Manik, Silampuyang, Pematang Silampuyang dan Marihat Baris,” kata Yenny Rading.
Mendukung program pemerintah
Bagi Yenny Rading tidaklah sulit membangun komunikasi kerja di Puskesmas Silau Malaha.
“Saya sudah cukup lama mengenal teman-teman. Jadi sudah paham betul dengan karakter masing-masing, sehingga dalam menjalankan program pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang diturunkan pemerintah, khususnya instruksi Bupati mau pun Kepala Dinas Kesehatan, boleh dikatakan tidak ada hambatan,” kata Yenny Rading.
Disebut Yenny Rading, bersama seluruh tim yang mayoritas perempuan, siap menjalankan program Pemkab Simalungun, di dalamnya pelaksanaan vaksin Covid-19, protokol kesehatan, kesehatan lingkungan dan penanganan kasus stunting.
Vaksinasi Covid-19
Yenny Rading mengungkapkan dari 15.000 warga di wilayah Puskesmas Silau Malaha, sudah 9.153 orang yang mendapatkan vaksin 1, 2 dan 3.
“Yang mendapatkan vaksin itu, dari anak-anak, lansia, masyarakat umum, ASN, dan petugas publik,” kata Yenny Rading.
Pola sosialisasi yang diterapkan, door to door, ke rumah ibadah, Posyandu Lansia, Posyandu Balita dan perwiritan.
“Kita aktif melakukan penyuluhan betapa pentingnya vaksinasi. Namun masih ada saja warga yang menyatakan ketidakbersediaan untuk divaksin,” kata Yenny Rading yang menjelaskan ada pasangan suami istri yang tidak bersedia divaksin.
“Yang membuat kita heran, anak-anaknya diperbolehkan suami istri itu untuk vaksin di sekolah. Ketika kita tanya kenapa anaknya diizinkan, jawabannya karena anak mereka sudah masuk pembelajaran tatap muka. Sampai sekarang, walau sudah diberikan masukan oleh Kapolsek Bangun dan Babinsa, pasangan suami istri itu tetap tidak bersedia. Malah keduanya menyebutkan, jika dipaksa sama dengan pelanggaran HAM,” kata Yenny Rading menyampaikan pengalaman yang dirasakannya di lapangan.
Aktif Posyandu
Di wilayah pelayanan Puskesmas Silau Malaha, Yenny Rading menjelaskan ada 25 Posyandu yang aktif. Rata-rata per Posyandu memiliki kader 4-6 orang.
“Di Posyandu baru 1 orang kader yang PNS, selebihnya merupakan kader honor,” kata Yenny Rading yang juga menjelaskan bahwa kegiatan Posyandu digelar sebulan sekali.
Menurut Yenny Rading, Posyandu merupakan wadah penyampaian penyuluhan tentang penerapan hidup sehat bagi keluarga, terutama bagi ibu dan anak-anak.
“Banyak warga yang belum paham bagaimana menerapkan hidup yang sehat. Apa itu 4 sehat 5 sempurna dan bagaimana menjaga lingkungan yang sehat. Jadi, kita terus menerus secara berkelanjutan untuk memberikan pemahaman,” kata Yenny Rading.
Penulis: Ingot Simangunsong, Foto: Puskesmas Silau Malaha