Oleh | Albertus Patty
ISU penundaan Pemilu atau masa jabatan Presiden 3 kali memperhadapkan bangsa kita pada dua pilihan penting. Apa?
Kita harus memilih antara bersandar pada Presiden yang kuat atau pada konstitusi yang kuat. Tentu saja kita butuh keduanya. Presiden yang kuat sekaligus konstitusi yang kuat.
Persoalannya, isu perpanjangan Pemilu atau isu Presiden 3 periode itu, kalau disetujui, mengharuskan kita mengutak-atik konstitusi.
Memang, konstitusi bisa saja diubah. Toh ia bukan barang yang sakral. Tetapi, bila ia terlalu mudah diubah atau diamandemen demi menyesuaikan diri pada tokoh atau pribadi tertentu, kita terjebak pada idolatri personal.
Artinya, kita jatuh kembali pada pola Orde Baru dan Orde Lama yang sudah kita buang ke tempat sampah.
Pertobatan sosial politik
Sejarah bangsa ini menunjukkan bahwa kita pernah punya Presiden yang kuat dan bahkan terlalu kuat.
Lalu kita semua merasakan pahitnya kekuasaan yang sering bablas.
Saat itu, bangsa kita seperti sedang berada di dalam mobil yang berjalan cepat tanpa rem. Kita semua hampir hancur berantakan. Itulah era 32 tahun rejim otoriter ORBA dimana Soeharto menjadi Presiden seumur hidup.
Gerakan Reformasi 1998 adalah suatu aksi metanoia alias pertobatan sosial-politik
Tiba-tiba kita menjadi realistis bahwa kita tidak bisa menyandarkan nasib dan masa depan bangsa pada tokoh atau pribadi tertentu. Sejarah bangsa kita mengatakan lebih banyak mudaratnya. Maka terjadilah Reformasi 1998 itu. Presiden Soeharto sang otoriter pun tumbang. Dan kemudian Konstitusi membatasi Presiden hanya boleh 2 periode saja.
Namun kenapa akhir-akhir ini ada pihak-pihak tertentu menginginkan Presiden 3 Periode?? Kenapa mereka tidak tunduk dan patuh pada Konstitusi?? Apa kepentingan politik mereka yang sesungguhnya??
Rakyat semesta rapatkan barisan bersama Presiden Jokowi
Manalah mungkin rakyat Semesta percaya kepada mereka bahwa keinginan Presiden 3 periode itu katanya demi kepentingan rakyat, bangsa dan negara kita!! Wong Presiden Jokowi sendiri sudah bolak-balik dengan tegas menolak usulan Presiden 3 Periode.
Bahkan Jokowi mengatakan dengan keras bahwa mereka ini sedang cari muka kepada dirinya, atau menampar muka-nya atau bahkan menjerumuskan dirinya. Tapi mereka memang tidak peduli, bahkan sampai melemparkan issue bahwa Presiden 3 periode itu adalah keinginan dari Presiden Jokowi sendiri, lho.
Pokoknya kini saatnya rakyat semesta harus semakin benar-benar mengawasi dan mencatat nama-nama mereka semua yang telah bikin gaduh politik ini.
Rakyat semesta segera rapatkan barisan bersama Presiden Jokowi harus lawan mereka demi tegaknya Konstitusi. Bahwa salah satunya demi tegaknya konstitusi adalah Presiden itu hanya boleh 2 Periode, titik !!
“Di mereka, sudah semakin terlalu banyak tumpukan kepala udang busuk dibalik batu, dan berbagai aksi manuver politik lempar batu sembunyi tangan dalam perjalanan menuju Pemilu Serentak tanggal 21 Februari 2024 nanti.”
Bandung
18 Maret 2022