KOORDINATOR Wilayah Pendidikan Kecamatan Sidamanik, Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun, Herlince Purba SPd (51) menjelaskan di wilayah kerjanya ada 27 SD Negeri, 1 SD Swasta YPI Dharma Budi dan 1 SMP Negeri.
Sebelumnya, keseluruhan sekolah yang ada dibawa pengawasan 2 pengawas. Satu pengawas sudah masuk masa pensiun.
“Tinggal satu pengawas saja yang melakukan tugas pengawasan terhadap 27 SD Negeri, 1 SD swasta dan 1 SMP Negeri. Tentu saja repot. Apalagi jarak tempuh satu sekolah ke sekolah lainnya cukup jauh,” kata Herlince Purba kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (17/03/2022).
Kenapa tidak diusulkan pengganti yang pensiun? Menurut Herlince Purba, untuk menjadi pengawas harus melalui tahapan rekrutmen calon pengawas (cawas).
“Beberapa tahun ini, belum ada rekrutmen cawas. Setelah melalui proses pendidikan dan pelatihan, barulah cawas menjadi pengawasan. Kita sangat berharap rekrutmen cawas dibuka kembali,” kata Herlince Purba.
Bagaimana melakukan pengawasan selama ini? Herlince Purba menjelaskan, dirinya dengan ditemani pengawasan dan seorang staf Koorwil, berjalan beriringan ke sekolah-sekolah yang hendak dikunjungi.
“Karena jaraknya jauh, kita tidak berani sendirian, harus bersama-sama,” kata Herlince Purba.
Medan yang berat dan musim hujan tak dapat dilalui
Herlince Purba menyampaikan, bahwa sekolah yang dikoordinirnya ada beberapa berada di medan yang cukup berat dilalui. Apalagi jika di musim penghujan.
“Beberapa sekolah ada di wilayah kebun. Untuk mencapainya kita harus melintasi perkebunan sawit dengan jalan tanah. Kalau lagi musim penghujan berlumpur dan kita tidak berani melintas karena sulit,” kata Herlince Purba.
Bagi Herlince Purba, ada rasa syukur, kepala sekolah mau pun guru sekolah di wilayah sulit dilalui saat musim hujan, sudah berdomisili tetap di sana.
“Itu yang saya syukuri, mereka sudah berdomisili di sana. Kalau mereka masih domisili di luar wilayah itu, saat musim hujan, bisa terhambat proses belajar mengajar,” kata Herlince Purba yang juga menjelaskan jika musim kemarau tidak susah ke sekolah di wilayah kebun.
Tetap semangat mengabdi
Herlince Purba mengungkapkan, walau situasi seperti yang digambarkannya dihadapi, namun semangat mengabdi para pendidik tidaklah mengendur.
“Semangat mengajar dan mengabdi tidaklah kendur. Semuanya berjalan dengan lancar. Apalagi setelah kepemimpin Bapak Radiapoh Hasiholan Sinaga, kita diberi kemudahan dan tidak ada kutipan apa pun, sehingga rasa aman dan nyaman dalam bekerja sangat kita rasakan. Kami menyampaikan terimakasih kepada Pak Bupati,” kata Herlince Purba.
Masalah kekurangan guru, Herlince Purba mengungkapkan, sudah tertutupi dengan masuknya para guru honor.
“Masalah kekurangan guru, telah tertutupi dengan kehadiran para guru honor,” kata Herlince Purba yang juga menjelaskan bahwa di wilayahnya ada sekitar 2.800 siswa.
Penerimaan peserta didik baru
Herlince Purba mengungkapkan bahwa kesuksesan program KB sangat berdampak terhadap penerimaan peserta didik baru yang semakin berkurang.
“Penerimaan peserta didik baru akan dilakukan dengan sistim satu meja bagi sekolah yang berdekatan. Setelah berakhir penerimaan, dilakukan pembagian merata jumlah peserta didik baru ke setiap sekolah,” kata Herlince Purba.
Penulis/Foto: Ingot Simangunsong