PARTISAPASI kaum perempuan Indonesia dalam parlemen masih sangat rendah.
Menurut data dari World Bank (2019), negara Indonesia menduduki peringkat ke-7 se-Asia Tenggara untuk keterwakilan perempuan di parlemen.
Rendahnya angka keterwakilan perempuan di parlemen sedikit banyak berpengaruh terhadap isu kebijakan terkait kesetaraan gender dan belum mampu merespon masalah utama yang dihadapi kaum perempuan.
“Saat ini partisipasi perempuan Indonesia masih di bawah 30%. Pentingnya peningkatan partisipasi perempuan agar pengambilan keputusan politik yang lebih akomodatif dan substansial. Selain itu, menguatkan demokrasi yang senantiasa memberikan gagasan terkait perundang-undangan pro perempuan dan anak di ruang publik,” kata Ketua Umum DPP Dulur Ganjar Pranowo (DGP), Raden Zieo Suroto, Minggu (13/03/2022).
Kehadiran Srikandi DGP di Provinsi Lampung, menurut Raden Zieo Suroto, sebagai sayap perjuangan keterwakilan kaum perempuan di parlemen.
“Melalui gerakan Srikandi DGP inilah, kita akan memperjuangkan keterwakilan kaum perempuan di parlemen,” kata Raden Zieo Suroto.
Rancangan Perpres peningkatan keterwakilan perempuan
Raden Zieo Suroto selalu koordinasi untuk mendorong penyelesaian Rancangan Perpres tentang Grand Design Peningkatan Keterwakilan Perempuan di Lembaga Legislatif.
Raden Zieo Suroto menjelaskan perlunya upaya untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam parlemen melalui sebuah Rancangan Peraturan Presiden tentang Grand Design Peningkatan Keterwakilan Perempuan.
“Upaya dan komitmen kuat dari DGP dalam terwujudnya kesejahteraan yang berkeadilan gender dengan terus mendorong tercapainya kuota 30% keterlibatan perempuan di parlemen serta mengikis ketimpangan gender dalam politik,” kata Raden Zieo Suroto.
Semakin membumi, merambah dan menjalar
Raden Zieo Suroto mengatakan, “DGP semakin membumi, relawan berdaulat dan independen Dulur Ganjar Pranowo, semakin merambah dan menjalar sampai ke pelosok Nusantara.
Relawan DGP memegang teguh prinsip pergerakan relawan berdaulat yang independen yakni TriKarsaDGP: mengumpulkan yang tercecer, merapikan yang berserakan, dan menjemput yang tertinggal.”
Kemudian, TriPanjiDGP: membangun rasa saling empati, bertekun dalam musyawarah untuk mufakat, dan bersemangat selalu gotong royong.
“Yang tidak kalah penting, adalah memilih pemimpin Negara bersama DGP,” kata Raden Zieo Suroto.
Penulis: Ingot Simangunsong, Foto: Srikandi Lampung