KEPALA Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun, Drs. Zocson Midian Silalahi, M.Pd mengapresiasi gerak cepat para kepala sekolah PAUD, TK, SD dan SMP dalam mempercepat proses Program Sekolah Penggerak di Kabupaten Simalungun.
Sampai 28 Februari 2022, kata Zocson Midian Silalahi, ada 166 sekolah di Kabupaten Simalungun yang dinyatakan submit oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk Program Sekolah Penggerak.
“Ada tiga angkatan, sementara Simalungun berada di angkatan ketiga bersama 16 kabupaten/kota lainnya. Luar biasa, Simalungun yang terbanyak submit,” kata Zocson Midian Silalahi didampingi Kepala Seksi PTKSD, Donawati Sianturi kepada segaris.co di ruang kerjanya, Selasa (01/03/2022).
Menurut Zocson Midian Silalahi, pencapaian submit 166 sekolah tersebut, juga berkat dorongan Bupati Kabupaten Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga kepada Dinas Pendidikan dalam percepatan Program Sekolah Penggerak di Kabupaten Simalungun.
“Bupati mendorong dan memotivasi kita agar mengambil peluang capaian program sekolah penggerak. Kabar gembiranya, ya capaian 166 sekolah submit,” kata Zocson Midian Silalahi.
Tahapan wawancara
Menurut Zocson Midian Silalahi, setelah melewati proses submit, ke 166 kepala sekolah akan memasuki tahapan wawancara yang dilakukan secara virtual.
Salah satu persyaratan yang harus dilengkapi para kepala sekolah dalam program sekolah penggerak adalah pembuatan esai terkait bagaimana kepala sekolah menyampaikan gagasan pengembangan pendidikan.
“Esai yang mereka buat itulah yang nantinya dibahas dalam bentuk wawancara. Jadi, berkaitan sejauhmana kepala sekolah menguasai esai yang dibuatnya. Kita berharap 166 kepala sekolah yang submit tersebut, kesemuanya lolos tahapan wawancara,” kata Zocson Midian Silalahi yang mengaku belum mengetahui kapan jadwal wawancara.
Yang pasti, katanya, pihak Dinas Pendidikan akan mengingatkan kesiapan para kepala sekolah untuk mengikuti tahapan demi tahapan proses capaian program sekolah penggerak.
Mewujudkan Indonesia dan Simalungun maju
Zocson Midian Silalahi menjelaskan, program sekolah penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.
Program sekolah penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).
Program sekolah penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya.
Program sekolah penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju.
Program dilakukan bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi program sekolah penggerak.
“Dengan turut berperannya Simalungun dalam program sekolah penggerak, tentu akan semakin meningkat kualitas pendidikan di Simalungun. Ya, Simalungun akan lebih maju di bidang pendidikan,” kata Zocson Midian Silalahi.
Manfaat untuk Pemerintah Kabupaten Simalungun
Upaya percepatan program sekolah penggerak yang didorong Bupati tersebut, akan memberi manfaat bagi Pemerintah Kabupaten Simalungun, di antaranya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di sekolah, membuat pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan.
Kemudian, peluang mendapatkan penghargaan sebagai daerah penggerak pendidikan. Efek penggandaan dari sekolah penggerak ke sekolah lainnya, mempercepat peningkatan mutu pendidikan di daerah dan menjadi daerah rujukan praktek baik dalam pengembangan sekolah penggerak, kata Zocson Midian Silalahi.
Penulis/Foto: Ingot Simangunsong