SEMANGAT membangun destinasi wisata di Huta III Bangun Dolok, Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, perlu digelorakan.
48 kepala keluarga yang berada di Huta III, adalah titik awal bergeraknya semangat tersebut. Kaitannya, bagaimana menyatukan sudut pandang, bahwa kawasan Huta III Bangun Dolok memiliki potensi destinasi wisata luar biasa dan itu akan memberikan penghasilan tambahan bagi 48 kepala keluarga.
Itu menjadi tugas utama bagi Kelompok Sadar Wisata Bangun Dolok-Dolok Simabalatuk, yang dipimpin Hotlen Manik.
Sadar wisata, itu kata kuncinya. Bagaimana membuka alur pikir 48 kepala keluarga untuk sadar bahwa wilayah mereka, memiliki potensi destinasi wisata. Yang akan menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Camping ground
Berkah pertama yang dimliki Huta III Bangun Dolok, bahwa terdapat hamparan lahan 10.000 m2, yang menyimpan memori Jambore Nasional Pramuka tahun 1982, yang disebut Camping Ground.
Memori ini, jika dikemas dengan baik, akan menjadi area nostalgia atau area bermain bagi para pramuka.
Lahan yang cukup luas tersebut, tentu dibutuhkan inovasi dan keetifitas dalam memenuhi sarana dan prasarana yang berkaitan dengan Camping Ground.
Ada dua segmen pasar wisatawan yang dapat ditarik, yakni para pramuka dan masyarakat awam yang memang rindu alam.
Menata Camping Ground dengan kalender even outbound, adventure, tracking, dan jenis wisata alam lainnya dengan view indahnya Danau Toba akan menjadi daya tarik.
Lumban Manik
Berkah kedua, di Huta III Bangun Dolok, adanya kawasan pemukiman yang disebut Lumban Manik.
Kawasan yang boleh dikatakan sebagai kampung dalam kampung (huta) itu, hanya terdapat beberapa rumah keluarga.
Di Limban Manik tersebut, ada dua bentuk rumah adat Batak yang masih kelihatan utuh dan dapat dikemas menjadi homestay.
Lumban Manik yang penataan rumah tinggal menyerupai huruf U itu, di tengah-tengah membentuk hamparan tanah yang cukup luas.
Hamparan halaman tersebut dapat dijadikan sebagai panggung penampilan seni budaya mau pun tari-tarian (tortor). Juga dapat dikemas cerita menarik tentang makna Lumban terkait tata sosial kemasyarakatan Batak.
Lumban Manik menjadi salah satu paket destinasi yang menarik jika Kelompok Sadar Wisata Bangun Dolok dapat mengemasnya.
Pangkatan menatap indahnya Danau Toba
Kemudian, di Huta III Bangun Dolok, ada hamparan luas bebukitan yang disebut sebagai kawasan Pangkatan.
Dari hamparan tersebut, kita dapat memanjakan mata menatap indahnya kawasan Danau Toba.
Di lokasi ini Kelompok Sadar Wisata Bangun Dolok, dapat mengemas camping ground. Bisa saja wisatawan bermalam untuk menikmati indahnya pemandangan Danau Toba serta dinginnya udara di kaki Dolok Simarbalatuk.
Pangkatan akan memberikan nuansan sendiri bagi para wisatawan yang berkunjung ke Huta III Bangun Dolok.
Dolok Simarbalatuk uji adrenalin
Yang terakhir, adalah menjelajahi puncak Dolok Simarbalatuk yang berada di 1.700 meter di atas permukaan laut (dpl).
Jejalah puncak dengan jalan menanjak dan curam menjadi arena uji adrenalin. Medan yang sudah pernah dijajal komunitas Ekstrim Trail itu, dinyatakan layak sebagai arena jajal kemampuan.
Tidak hanya itu, jalur tanjakan yang dapat ditempuh 1,5 jam jalan kaki, juga menjadi menarik bagi para penggemar daki gunung.
Apalagi di puncak Dolok Simarbalatuk terdapat hamparan luas yang bisa dijadikan sebagai lokasi camping ground.
Tinggal mengemasnya
Apa yang sudah tersedia di Huta III Bangun Dolok untuk destinasi wisata, tinggal menunggu bagaiman 48 kepala keluarga menyikapinya.
Berkat sudah terpampang, jalan sudah dibuka dengan hadirnya pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Simalungun, bagaimana kelanjutannya, tentu berpulang ke Kelompok Sadar Wisata Bangun Dolok.
Semoga semakin terbuka jalan untuk merealisasikan destinasi wisata Huta III Bangun Dolok.
Penulis/Foto: Ingot Simangunsong