HERLAN, salah satu tim penyelam yang menemukan korban menyebutkan, posisi korban tenggelam dan tidak terikat di rerumputan atau tersangkut di batu.
“Tenggelam di kedalaman 30 meter, korban tidak terikat ke rerumputan atau tersangkut di bebatuan,” katanya.
Melihat kondisi di kedalaman air, Herlan mengimbau warga dan wisatawan agar tidak melakukan aktivitas tanpa peralatan yang memadai.
“Jika tidak memakai life jaket atau alat pelampung lainnya, saya sarankan jangan melakukan aktifitas di lokasi danau,” katanya.
Hal itu diungkapkan Harlen terkait musibah yang dialami Widodo Rifandy Tambunan (25) warga Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba yang tenggelam di kawasan Danau Toba, Pantai Pangkodian Desa Lintong Nihuta, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, dan ditemukan di kedalaman 30 meter dengan kondisi tidak bernyawa pada Senin, 21 Februari 2022 pagi, sekira pukul 09.20 WIB.
Sebelumnya korban tenggelam saat berwisata ke lokasi tersebut pada Sabtu, 20 Februari sore. Jasad korban selanjutnya diserahkan ke pihak keluarga menggunakan ambulans.
Berswafoto
Menurut keterangan Adel Simanjuntak, pemilik warung yang tidak jauh dari lokasi, sore itu korban bersama beberapa temannya berjalan ke perairan Danau Toba menuju bebatuan untuk berswafoto.
Saat itu korban tidak menyadari jika lokasi berbatu dan licin hingga korban tergelincir hingga terjatuh ke air.
“Mereka datang enam orang, tapi yang jalan ke sana (lokasi jatuhnya korban) hanya tiga orang. Mereka sempat duduk-duduk di batu itu, tapi mereka agak bergeser lagi ke sananya, di situlah tenggelam,” ujarnya.
Adel Simanjuntak juga mengaku sempat mengejar korban sembari melempar ban, namun korban tidak sempat menggapai ban tersebut dan akhirnya tenggelam.
Di lokasi kejadian tidak terlihat garis pantai atau batas pengaman untuk berenang, terlebih batas pantai yang dangkal hanya beberapa meter dari garis pantai.
Penulis/Foto: Rifandy Lubis