KAPOLRES Batubara, AKBP Ikhwan Lubis, dalam kesibukannya sebagai abdi negara, tetap memberikan ruang waktu untuk memperhatikan kaum dhuafa, tidak hanya di wilayah Kabupaten Batubara.
Sebagai dewan pembina Komunitas Sedekah Jumat (KSJ), AKBP Ikhwan Lubis juga memberikan perhatian terhadap kaum dhuafa di beberapa wilayah di Indonesia.
Pada Rabu, 26 Januari 2022, AKBP Ikhwan Lubis mendatangi SMP Negeri 1 Bulan-bulan, dimana Putri Khumaira (14) bersekolah.
AKBP Ikhwan Lubis langsung menuju ruang kelas 7 dimana Putri Khumaira mengikuti pelajaran. Dengan disaksikan para guru dan teman-teman sekelasnya, AKBP Ikhwan Lubis memohon ijin untuk membawa pulang Putri Khumaira.
Putri Khumaira merupakan anak bungsu dari empat bersaudara, dan yang sulung (abangnya) sudah merantau untuk melanjutkan kehidupan.
Putri Khumaira tinggal bersama dua saudara laki-lakinya di Dusun lll, Desa Lubuk Cuik, Kecamatan Limapuluh Pesisir, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara.
AKBP Ikhwan Lubis, sang pejuang kaum dhuafa bersama rombongan pun, membawa pulang Putri Khumaira bersama kedua kakak kandungnya menuju kediamannya, rumah gubuk reyot yang menjadi tempat tinggal ketiga bersaudara tersebut.
AKBP Ikhwan Lubis melihat tempat tinggal mereka cukup memprihatinkan, pertapakan rumah menyewa punya tetangga, dinding bagian dalam rumah sudah digantikan dengan tirai kain, dan kalau hujan turun maka percikan air hujan masuk ke dalam rumah.
Kedua Orangtua 3 Tahun Belum Kembali
Dijelaskan Putri Khumaira, bahwa kedua orang tua mereka sudah tiga tahun tidak kembali, mereka pergi merantau namun tidak tahu kemana.
“Tujuan ayah dan emak, ingin mengubah hidup yang lebih baik, kami hilang kontak dan tak ada kabar berita sama sekali, sampai sekarang kami tidak tahu dimana keberadaan orang tua kami,” kata Putri Khumaira.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari Putri Khumaira membantu mencari nafkah dengan berjualan bakso goreng yang dibeli dari tetangga. Penghasilannya pun tidak menentu, kadang Rp15.000, kadang juga Rp10.000. Putri Khumaira berjualan sepulang dari sekolah.
“Kedua kakak saya, juga harus bekerja ngomben sawit dan sawah milik orang, kesemua hasil kerja kami yang sehari bisa mendapat 15 ribu ini, kami pergunakan untuk makan sehari-hari dan biaya sekolah,” kata Putri Khumaira.
Kepada Kapolres, Putri Khumaira menceritakan sebelum berangkat sekolah, dia lebih sering minum teh manis panas sebagai pengganti sarapan pagi, sebab tidak ada makanan untuk dimakan.
Putri Khumaira terharu Kapolres mau menyambangi ke sekolah dan kediamannya. Terimakasih atas bantuan yang diberikan kepada kami semoga Bapak selalu dalam lindungan Allah S.W.T.
Kesedihan memecah saat Putri Khumaira sangat kangen kepada orangtuanya dan berharap kembali ke sisi mereka. Kerinduan yang disampaikan Putri Khumaira itu, membuat AKBP Ikhwan Lubis, sosok pejuang dhuafa itu pun meneteskan air matanya.
Pada kesempatan tersebut AKBP Ikhwan Lubis memberikan bantuan berupa kompor gas dan belanga, sembako dan tali asih kepada Putri Khumaira dan kedua kakaknya.
Penulis: Ingot Simangunsong, Foto: Dok.