EMPAT desa wisata akan dikembangkan di Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Hal itu dilakukan untuk mendukung kemajuan Destinasi Wisata Bukit Lawang.
Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah pun meninjau langsung potensi dan kesiapan desa-desa tersebut, Minggu (16/01/2022).
Keempat bakal desa wisata yang ditinjau Musa Rajekshah, beberapa potensi di Desa Sampe Raya, di antaranya lahan yang akan dijadikan Balai Ekonomi Desa (Balkondes) dan juga ke Sungai Landak untuk melihat camping ground yang ada di area tersebut.
Perjalanan dilanjutkan melihat irigasi dan keramba ikan di Desa Timbang Jaya dan ke Desa Timbang Lawan melihat lokasi agrowisata, dan terakhir ke lahan PTPN 2 yang akan dijadikan lahan parkir.
Sebelumnya, Musa Rajekshah melakukan tracking ke Desa Perkebunan Bukit Lawang, melihat lokasi rehabilitasi dan feeding (tempat memberi makan) Orang Utan yang sudah tidak aktif lagi sejak tahun 2015.
Tidak sekadar meninjau, Musa Rajekshah, juga berinteraksi dengan warga di seluruh desa yang dikunjungi, dengan mengundang perwakilan warga untuk hadir dalam acara Rapat Pemantapan Rencana Kerja Pengembangan Bukit Lawang di Hotel Rindu Alam.
“Rapat pemantapan hari ini terlibat seluruhnya. Tak hanya Pemerintah Kabupaten Langkat tapi warga dan pelaku wisata kita panggil supaya mereka tahu bahwa program ini akan dilaksanakan sehingga masyarakat bersiap-siap mendukung karena pemerintah tidak bisa jalan sendiri,” kata Musa Rajekshah.
“Ini semua bukan untuk saya, semua ini manfaatnya untuk kesejahteraan masyarakat. Dari kunjungan tadi kita berinteraksi dengan warga dan mereka sangat mendukung dan harapannya bagaimana manfaat ekonominya bisa langsung dirasakan. Tentunya Balkondes yang akan dibangun ini nanti bermanfaat dan ini perlu pendampingan,” kata Musa Rajekshah.
Sementara itu, Kepala Bappeda Langkat, Rina W Marpaung memaparkan potensi apa saja yang dimiliki keempat desa yang akan dikembangkan tersebut.
Rina menjelaskan pihaknya telah melakukan survei untuk melihat kelebihan dan kekurangan ke desa-desa tersebut.
“Konsep yang diterapkan di Bukit Lawang adalah ekowisata yang mengutamakan aspek konservasi alam, pembelajaran, partisipatif serta mendukung pemberdayaan sosial, budaya dan penggerak ekonomi masyarakat lokal menjadi,” katanya.
Empat desa yang akan dipoles tersebut, lanjutnya, telah disepakatinya secara tertulis oleh seluruh Kepala Desa, bahkan di antaranya sudah mendaftarkan untuk BUMDes. Skema balkondes juga akan dilakukan dengan didampingi BUMN dan BUMS sekitar.
“Kami juga akan melakukan upaya pemenuhan kegiatan ekonomi lokal dengan mengidentifikasi daya tarik, fasilitas, kelembagaan dan paket wisata serta melakukan upaya lainnya di antaranya juga pemenuhan infrastruktur, sarana dan prasarana,” ujar Rina.
Masalah lain, selain infrastruktur jalan, pihaknya juga telah mencatat di antaranya listrik yang sering padam, jaringan internet lemah, ATM belum tersedia, pembangunan poliklinik, dan lainnya.
Sementara itu, untuk atraksi dan promosi, pihaknya mengaku telah menyusun program Pekan Budaya, Event Junggle Trail Running, Tour to Bulungan, Rafting, Tubing, Festival Kuliner, Festival Bukangta Tahunan dan lainnya.
Sumber/Foto: Kominfokom Sumut