MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menyebutkan bahwa desa wisata adalah surga yang tersembunyi.
Kabupaten Simalungun yang memiliki wilayah 32 kecamatan, 28 kecamatan diantaranya menyimpan surga yang tersembunyi yang disebut Sandiaga Salahuddin Uno.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Simalungun, Muhammad Fikri Fanani Damanik menyampaikan, sudah ada 13 desa wisata di Simalungun dan 5 desa lainnya sedang menunggu proses penetapan.
Sementara untuk desa wisata, ada kriteria sebutan, yakni desa wisata rintisan, berkembang, maju, dan mandiri.
Dinas Pariwisata dan Kebudyaan Simalungun, tentu harus melakukan penguatan-penguatan dalam memenuhi persyaratan dalam mencapai kriteria sebagai desa wisata rintisan, berkembang, maju dan mandiri.
Indonesia yang terdiri dari 75.000 desa, sudah tentu memiliki nilai kompetitif yang cukup tinggi bagi setiap daerah dalam membangun desa wisata.
Apalagi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam mengapresiasi semangat membangun desa wisata sebagai surga yang tersembunyi mempunyai kalender tetap pemberian Anugerah Desa Wisata, yang sudah dimulai tahun 2021.
Anugerah Desa Wisata bertujuan menjadikan desa wisata Indonesia sebagai destinasi wisata berkelas dunia dan berdaya saing.
Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 bertema ‘Indonesia Bangkit’ merupakan penganugerahan desa wisata terbesar di Indonesia.
Kemudian, di tahun 2024, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan berupaya mencapai target 244 desa wisata maju, mandiri, dan tersertifikasi desa wisata berkelanjutan.
Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan, “Kolaborasi mengembangkan desa wisata ini telah, sudah, dan terus akan dilakukan. Kami bekerja sama dengan Asidewi (Asosiasi Desa Wisata) maupun Kemendes PDTT (Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi).”
Merealisasikan 13 desa wisata dan 5 desa yang sedang dipersiapkan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Simalungun, perlu kolaborasi dengan dinas terkait lainnya, seperti Bappeda dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Nagori (BPMN). Tahun 2020, masalah desa wisata sudah pernah dibicarakan, dan kini sangat patut dilanjutkan.
Upaya pengembangan desa wisata menitik beratkan pada pengembangan pariwisata berkelanjutan yang berfokus kepada tiga aspek, yakni berkelanjutan, sosial lingkungan, dan ekonomi.
Pengembangan pariwisata berkelanjutan, sangat bersentuhan dengan tata kelola, ekonomi lokal, budaya, dan pelestarian lingkungan, homestay, toilet, souvenir, desa digital, CHSE, content kreatif, dan daya tarik wisata.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Simalungun, diharapkan dapat merealisasikan lahirnya desa-desa wisata sebagai destinasi wisata berkelas dunia dan berdaya saing, yang menjadi primadona peningkatan pendapatan asli daerah yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat Simalungun.
Semoga.